IQPlus, (30/4) - PT Intiland Development Tbk (DILD) mengumumkan kinerjà keuangannya selama setahun penuh tahun 2020 dan kinerja pemasaran penjualan untuk yang pertama tiga bulan tahun 2021.

Menurut siaran pers Jumat, Perusahaan membukukan pendapatan sebesar Rp 2,9 triliun di FY20, meningkat 5,7% yoy dari Rp 2,7 triliun pada periode yang sebanding, terutama karena kinerja yang lebih tinggi dari segmen mixed use dan high rise.

Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada Perusahaan untuk FY20 tercatat sebesar Rp 76,8 miliar, turun dari Rp 251,4 miliar di FY19.

Angka tersebut dipengaruhi oleh kenaikan beban bunga dari uang muka yang diterima dari pelanggan yang pendapatannya pengakuan belum sepenuhnya dipenuhi berdasarkan standar akuntansi yang baru. I

Beban bunga dicatat dalam .Dampak mendiskontokan aset keuangan dan kewajiban - bersih .. Laba tahun berjalan di FY20 tercatat sebesar Rp 69,0 miliar, turun 84,2% yoy dari Rp 436,7 miliar di FY19. Hasil ini terutama disebabkan oleh dampak mendiskontokan aset dan liabilitas keuangan dari penerapan PSAK 72, dan pengakuan pendapatan yang lebih sedikit dari proyek-proyek bertingkat tinggi JV karena penerapan PSAK 72.

Perseroan membukukan total penjualan sebesar Rp 310 miliar di 1Q21, meningkat 166% dibandingkan dengan Rp 117 miliar di 1Q20. Sementara itu, pendapatan berulang pada FY20 adalah tercatat sebesar Rp 176 miliar, meningkat 10,4% dari Rp 159 miliar di FY19.

Hasil ini terutama disebabkan oleh dampak COVID-19 dan pembeli kecenderungan untuk mempertahankan pendekatan menunggu dan melihat dalam situasi yang tidak pasti, Khususnya untuk proyek gedung bertingkat di segmen menengah atas.

Kontributor utama berasal dari penjualan segmen hunian tapak, seperti Graha Natura, Talaga Bestari, Serenia Hills, South Grove dan Graha Famili. Di Di sisi lain, Perseroan membukukan marketing sales sebesar Rp 117 miliar di 1Q20 yang mana juga terutama berasal dari segmen perumahan tapak.