APLN Siap Percepat Pembangunan Proyek Propertinya Di IKN

FAC News

Gegara Pandemi, 11 Proyek Wika Gedung Setop Sementara

Administrator - 16/09/2020 08:21

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) atau Wika Gedung, anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), melaporkan perkembangan terbaru dampak dari pandemi Covid-19 yang menghantam sektor-sektor di Tanah Air, termasuk konstruksi.

Syailendra Ogan, Direktur Keuangan, Human Capital, Manajemen Risiko Wika Gedung, mengatakan ada pemberhentian operasional terjadi pada 11 proyek dari total 58 proyek yang dikerjakan atau 19% dari total berdasarkan data 31 Agustus 2020.

"Untuk pembatasan operasional, diterapkan kepada karyawan kantor pusat yang dilakukan dengan presentase karyawan WFH (Work From Home) sebesar 80% dan WAO (Work at Office) sebesar 20%," katanya, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (15/9/2020).

Dia mengatakan besaran kontribusi pendapatan dari kegiatan operasional yang terhenti dan atau mengalami pembatasan operasional tersebut terhadap total pendapatan (konsolidasi) tahun 2019 mencapai sekitar 25%. 

Manajemen menyatakan, ada proyeksi penurunan total pendapatan sebesar 25% pada tahun ini, tapi untuk proyeksi laba bersih ada kenaiakn sebesar 25%.

Tidak ada karyawan yang terkena PHK (pemutusan hubungan kerja), tapi jumlah karyawan yang terdampak dengan status lainnya (misalnya pemotongan gaji, penyesuaian shift/hari/jam kerja, dan lainnya) itu mencapai 747 karyawan.

Beberapa strategi perseroan ke depan ialah melihat peluang untuk membangun fasilitas kesehatan seperti Rumah Sakit Khusus Covid-19, menagih piutang kepada pihak owner lebih intens dengan mengikuti protokol yang berlaku
, dan melakukan efisiensi pada biaya usaha
.

Perseroan juga akan memperpanjang masa waktu jatuh tempo fasilitas bank non-cash loan menjadi 180 hari.

Per Juni 2020, laporan keuangan mencatat, pendapatan Wika Gedung turun 20,46% menjadi Rp 1,71 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp 2,15 triliun. Laba bersih juga ambles 47% menjadi Rp 96,61 miliar dari periode yang sama tahun lalu Rp 181,60 miliar.

Filter