FAC News
Waskita Beton (WSBP) Mengandalkan Proyek Tol
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurang dari tiga bulan menjelang tutup tahun 2019, PT Waskita Beton Precast Tbk berupaya ngebut demi memenuhi target kontrak baru di sepanjang tahun ini. Anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk itu masih memegang target kontrak baru senilai Rp 10,31 triliun.
Ikhtiar Waskita Beton pada kuartal IV 2019 yakni merintis pengadaan beton readymix dan precast pada beberapa proyek. Dua proyek besar yang mereka andalkan yakni tol di Sumatra, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Selain itu juga proyek-proyek gedung di Jakarta dan sekitarnya," kata Agus Wantoro, Direktur PT Waskita Beton Precast Tbk kepada KONTAN, Senin (14/10) pekan lalu.
Patut dicatat, pencapaian kontrak baru Waskita Beton selama sembilan bulan pertama tahun ini sejatinya masih jauh panggang dari api.
Emiten berkode saham WSBP di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut, mencatatkan kontrak baru senilai Rp 3,69 triliun (35,79%) terhadap total target kontrak baru.
Dari perolehan kontrak baru hingga September 2019, beberapa di antaranya merupakan pengadaan beton precast atau pracetak. Sebut saja kilang minyak refinery development master plan (RDMP) Pertamina Balikpapan, Tol PekanbaruBangkinang dan proyek lain dengan total nilai kurang lebih Rp 250 miliar.
Selama ini, Waskita Beton menggeluti tiga bisnis. Selain precast, perusahaan tersebut juga memproduksi beton readymix dan menangani jasa konstruksi. Hingga 30 Juni 2019, bisnis precast masih menjadi kontributor utama pendapatan usaha bersih.
Sementara jika berdasarkan materi paparan publik pada Agustus 2019, per tahun ini Waskita Beton mengoperasikan 11 plant atau pabrik precast dengan total kapasitas produksi hingga 3,7 juta ton per tahun. Pabrik di Gasing, Banyuasin, Sumatra Selatan, memiliki kapasitas produksi terbesar, yakni mencapai 575.000 ton per tahun.
Sepuluh pabrik lain tersebar di berbagai lokasi. Lima pabrik berlokasi di Jawa Barat meliputi Cibitung, Kalijati, Karawang, Subang dan Sadang. Dua di Jawa Timur, yakni Sidoarjo dan Bojonegoro. Kemudian tiga pabrik di Palembang (Sumatra Selatan), Legundi (Lampung) dan Klaten (Jawa Tengah).
Sementara jumlah batching plant untuk pembuatan beton readymix mencapai 73 fasilitas. Sebaran fasilitas produksi itu lebih luas ketimbang pabrik beton precast.Mengacu informasi paparan publik, WSBP mengincar potensi pengadaan beton dari rencana pemindahan ibu kota baru. Untuk itu, mereka menyiapkan pabrik di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur dengan target kapasitas 250.000 ton per tahun.
Pabrik Penajam akan memproduksi box girder, PCT girder, tiang pancang dan corrugated concrete sheet piles (CCSP). Karena lokasi pabrik berada di dekat Teluk Balikpapan, kelak WSBP berencana membangun dermaga pribadi untuk menunjang proses pengiriman.
Sembari mengulik kontrak baru dan mengawal rencana ekspansi, WSBP menangani proyek yang sudah didapatkan. Saat ini, mereka memenuhi pesanan untuk Tol BekasiCawangKampung Melayu seksi II, Tol JakartaCikampek Elevated II, Tol KrianLegundiBunderManyar (KLBM) dan Tol CibitungCilincing.
Waskita Beton telah mengucurkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 287,5 miliar atau 31,15% terhadap total alokasi capex tahun ini Rp 922,95 miliar. "Belanja modal kami untuk proyek, pembangunan plant baru dan optimalisasi kapasitas," terang Agus.