FAC News

Masuk Kategori UMA, BEI Cermati Pergerakan Saham KIOS Dan SAMF
IQPlus, (10/5) - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan bahwa pihaknya tengah memantau pergerakan saham yakni, PT Kioson Komersial Indonesia Tbk. (KIOS) dan PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk. (SAMF) karena terjadi peningkatan harga saham tersebut yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity).
Pengumuman UMA ini tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
Informasi terakhir mengenai Perusahaan Tercatat adalah informasi tanggal 7 Mei 2021 yang dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia terkait laporan bulanan registrasi pemegang efek saham SAMF dan tanggal 4 Mei 2021 terkait laporan informasi atau fakta material pendirian anak usaha untuk saham KIOS.
Sebagai informasi, sebelumnya Bursa telah mengumumkan Suspensi hingga pengumuman bursa lebih lanjut pada tanggal 26 Januari hingga 17 Februari 2021 saham KIOS dan Suspensi cooling down pada tanggal 20 Januari 2021 serta UMA pada tanggal 15 Januari 2021 atas perdagangan saham KIOS.
Pada perdagangan tanggal 8 April 2021 saham KIOS ditutup di harga Rp492 per saham, sedangkan pada perdagangan tanggal 7 Mei 2021 saham ditutup di harga Rp860 per saham, sementara itu saham SAMF pada perdagangan tanggal 8 April 2021 ditutup di harga Rp398 per saham, sedangkan pada perdagangan tanggal 7 Mei 2021 ditutup di harga Rp865.
"Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham KIOS dan SAMF , perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,"kata Lidia M Panjaitan, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, dalam pengumuman tertulisnya di Jakarta, Jumat (7/5).
Lebih lanjut Lidia menegaskan bahwa, Bursa mengimbau para investor untuk memperhatikan jawaban KIOS dan SAMF atas permintaan konfirmasi bursa. Selain itu, investor juga disarankan mencermati kinerja perusahaan dalam setiap keterbukaan informasi dan dihimbau untuk mengkaji kembali corporate action perusahaan tercatat apabila belum mendapat persetujuan RUPS.
"BEI juga menyarankan investor untuk mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan investasi," pungkasnya.