FAC News
Emiten Multifinance Masih Mampu Mencetak Laba
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendati bisnis pembiayaan tertekan, perusahaan multifinance yang melantai di bursa masih mampu mencatatkan pertumbuhan laba. Hingga Kamis (19/3), sudah ada enam dari 17 emiten multifnance yang sudah merilis kinerja pada tahun lalu.
Misalnya, PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih. Pencapaian ini diraih di saat bisnis emiten multifinance dengan kode saham WOMF di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini menurun.
Tahun lalu WOM Finance mencatatkan laba bersih senilai Rp 259,67 miliar. Presiden Direktur WOM Finance, Djaja Suryanto Sutandar mengatakan, nilai tersebut meningkat 20,67% dibandingkan periode tahun sebelumnya sebesar Rp 215,18 miliar.
Direktur Keuangan WOM Finance Zacharia Susantadiredja menyatakan, realisasi pembiayaan pada tahun 2019 senilai Rp 5,8 triliun. Nilai itu turun 15,94% ketimbang realisasi pembiayaan tahun 2018 senilai Rp 6,9 triliun.
"Pertumbuhan laba di tahun 2019 didukung oleh perbaikan atas kualitas portofolio, pertumbuhan pendapatan dan disiplin dalam pengelolaan biaya operasional"," ujar Zacharia.
WOM Finance berhasil meningkatkan total pendapatan 1,05% menjadi sebesar Rp 2,64 triliun di tahun 2019, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 2,62 triliun. Sementara total beban menurun sebesar 2,42%
Tidak jauh berbeda, pembiayaan PT Tbk (ADMF) pada tahun lalu juga terkoreksi tipis. Kendati demikian masih mampu mempertahankan laju perolehan laba.
Direktur Keuangan Adira Finance, I Dewa Made Susila membukukan pembiayaan baru sebesar Rp 37,9 triliun sepanjang 2019. Nilai itu turun tipis 1% year on year (yoy) dari 2018 senilai Rp 38,2 triliun.
"Kendati demikian laba bersih kami naik 16% menjadi Rp 2,1 triliun dibandingkan tahun 2018. Pendapatan bunga naik 10% menjadi Rp 12,0 triliun," ujar Made.
Sementara BFI Finance mencatatkan laba bersih setelah pajak senilai Rp 711,68 miliar sepanjang tahun 2019. Nilai itu turun 51,51% secara tahunan dibandingkan dengan pencapaian di tahun 2018 senilai Rp 1,46 triliun.
Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan BFI Finance, Sudjono menyatakan, terjadi kenaikan yang signifikan di biaya operasional.
Kenaikan ini terutama terkait biaya penyelesaian kasus sengketa hukum dengan mantan pemegang saham BFI Finance. Kini kasus tersebut sudah selesai.