FAC News

Bidik Jumlah Investor Naik 20%-25%, BEI Targetkan 57 IPO Tahun Ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) berharap jumlah investor tahun ini bakal terus bertambah. Targetnya, pertumbuhan jumlah investor bisa dobel digit.
Sepanjang 2019, BEI mencatat 1,1 juta investor berdasarkan single investor identification (SID) saham. Jumlah ini meningkat 30% dibanding 2018. "Tahun ini, secara keseluruhan targetnya tumbuh 20%-25%, terutama untuk investor ritel domestik" ujar Hasan Fawzi, Direktur Pengembangan BEI, Kamis (2/1).
Secara keseluruhan, jumlah investor, yakni investor saham, reksadana dan surat utang, meningkat 53% menjadi 2,4 juta SID pada 2019, dari sebelumnya 1,6 juta SID.
Untuk mendukung target tersebut, pilihan investasi bakal terus diperluas. BEI bakal terus membuka akses pasar modal bagi masyarakat. Salah satunya, dengan menargetkan minimal 57 perhelatan initial public offering (IPO).
Target IPO tersebut sejatinya tidak berubah dibandingkan tahun lalu. Sepanjang 2019, BEI mencatat IPO senilai Rp 14,7 triliun dari 57 IPO.
Hasan menambahkan, otoritas bursa tidak memperlakukan emiten besar secara eksklusif dengan membuka pintu IPO. Sebaliknya, BEI juga membuka pintu selebar-lebarnya untuk calon emiten kecil yang ingin memanfaatkan penggalangan dana dari pasar modal.
Sebagai contoh, kata Hasan, tahun ini BEI meluncurkan papan akselerasi sebagai jalan emiten sangat kecil untuk mengakses penggalangan dana di bursa. Dus, "Perusahaan kecil bisa masuk, menengah, dan besar semua bisa masuk ke bursa," terang Hasan.
Selain itu, BEI akan terus memperluas jangkauan instrumen investasi di pasar modal. Saat ini BEI sudah membangun 30 kantor perwakilan bursa efek di berbagai kota besar di Indonesia. BEI juga akan terus bekerja sama dengan perguruan tinggi dan berbagai institusi untuk membangun 464 galeri investasi sebagai wadah edukasi dan literasi pasar modal kepada seluruh masyarakat Indonesia.
Terlebih, upaya yang sudah dilakukan sejak periode-periode sebelumnya itu membuahkan hasil. Sepanjang tahun 2019, frekuensi perdagangan yang tumbuh 21% menjadi 469.000 kali per hari. Catatan ini menjadikan transaksi BEI menjadi salah satu yang tertinggi di bursa Asia Tenggara