FAC News

Total Bangun Persada (TOTL) Revisi Target Pendapatan dan Laba Bersih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) merosot sepanjang tahun 2019.
Perlambatan kinerja keuangan Total Bangun Persada bisa berlanjut hingga tahun ini.
Menilik laporan keuangan di 2019, emiten konstruksi ini mencatatkan penurunan pendapatan 15,11% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 2,47 triliun. Sedang laba menyusut menjadi Rp 175,73 miliar, turun 15,78% yoy.
Pendapatan Total Bangun Persada mengalami penurunan lantaran turunnya pendapatan jasa konstruksi dari Rp 2,77 triliun menjadi Rp 2,45 triliun. Jumlah pendapatan di segmen tersebut setara dengan 99% dari total pendapatan TOTL.
Sementara pendapatan dari sewa properti masih mengalami kenaikan dari Rp 10,44 miliar menjadi Rp 15,13 miliar. Pendapatan dari sewa peralatan juga mengalami kenaikan dari Rp 2,81 miliar menjadi senilai Rp 7,39 miliar.
Jumlah pendapatan terbesar Total Bangun Persada berasal dari PT Verde Permai, yaitu Rp 277,27 miliar. Kontribusi selanjutnya dari PT Chitaland Perkasa senilai Rp 258,67 miliar.
Sekretaris Total Bangun Persada Mahmilan Sugiyo menambahkan, penurunan pendapatan dan laba bersih tahun lalu terjadi karena beberapa proyek mengalami keterlambatan dalam memulai proses konstruksi.
Tahun ini, bisnis Total Bangun Persada diperkirakan tertekan karena pandemi Covid-19. "Kondisi pasar di tahun ini penuh ketidakpastian yang disebabkan merebaknya pandemi Covid-19," jelas Mahmilan kepada KONTAN, Selasa (28/4).
Revisi target pendapatan dan laba
Alhasil, Total Bangun Persada merevisi target kontrak baru dari Rp 3 triliun menjadi sekitar Rp 500 miliar-Rp 3 triliun.
Total Bangun Persada juga merevisi target pendapatan dari sebelumnya Rp 2,3 triliun menjadi berkisar Rp 1 triliun-Rp 2,3 triliun. Target laba bersih direvisi dari Rp 175 miliar jadi sekitar Rp 50 miliar-Rp 175 miliar.
Total Bangun Persada tidak berencana merevisi capital expenditure (capex). TOTL mengalokasikan capex tahun ini sebesar Rp 10 miliar, yang rencananya akan dialokasikan ke peralatan proyek serta software IT.
Hingga April tahun ini, Total Bangun Persada baru menggenggam kontrak baru sebesar Rp 169,2 miliar. Proyek yang didapatkan Total Bangun Persada antara lain pembangunan gedung pabrik obat, gedung sekolah dan vila di Bali. Selain itu, nilai kontrak carry over Total Bangun Persada sebesar Rp 4,39 triliun.
Untuk proyek berjalan, Total Bangun Persada mengaku ada beberapa proyek yang mengurangi aktivitas pekerjaan, menyusul Instruksi Menteri (Inmen) PUPR No 02/IN/M/2020 tentang Protokol Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi dari Kementerian PUPR.
Jadi, Total Bangun Persada akan selesaikan sesuai proyek. "Sampai saat ini belum ada yang tahu secara pasti kapan pandemi berakhir. Jadi upaya penyelesaian berbeda dari masing-masing proyek," ujar Mahmilan.