APLN Siap Percepat Pembangunan Proyek Propertinya Di IKN

FAC News

Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) Berisiko Wanprestasi atas Obligasi US$ 300 Juta

Administrator - 29/05/2020 08:22

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan perkebunan kelapa sawit (CPO) PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) berisiko melakukan wanprestasi atas perjanjian penerbitan surat utang senilai US$ 300 juta yang diterbitkan oleh anak usahanya, SSMS Plantation Holdings Pte. Ltd.

Wanprestasi tersebut terjadi jika induk usaha Sawit Sumbermas Sarana, PT Citra Borneo Indah, tidak juga menyetorkan laporan keuangan tahun 2019 yang telah diaudit.

Lembaga pemeringkat internasional Moody's Investors Service menyebutkan, hingga 28 Mei 2020, Citra Borneo Indah belum juga mengajukan laporan keuangan tahun 2019 yang telah diaudit.

Menurut Moody's, keterlambatan pengajuan laporan keuangan yang berkepanjangan akan memungkinkan pemegang obligasi untuk mengajukan kondisi wanprestasi terhadap SSMS.

Obligasi senilai US$ 300 juta diterbitkan SSMS Plantation Holdings, anak usaha Sawit Sumbermas Sarana, pada 23 Januari 2018. Obligasi yang akan jatuh tempo pada 2023 itu menawarkan bunga sebesar 7,75% per tahun. Bertindak sebagai wali amanat adalah The Bank of New York Mellon, London Branch.

Dalam kontrak obligasi tersebut, Moody's menyebutkan, Citra Borneo Indah diwajibkan untuk mengajukan laporan keuangan tahunan kepada wali amanat dalam waktu 120 hari setelah akhir tahun.

Nah, berdasarkan kontrak tersebut, wanprestasi bisa dipicu jika pelanggaran berlanjut untuk periode 30 hari berturut-turut setelah pemberitahuan tertulis oleh wali amanat atau oleh 25% pemegang jumlah pokok obligasi.

Menurut Moody's, Sawit Sumbermas Sarana mengatakan belum menerima pemberitahuan tertulis dari wali amanat maupun pemegang obligasi.

Risiko likuiditas dan pembiayaan kembali bisa meningkat

Moody's menyebutkan, kemampuan Citra Borneo untuk menyiapkan laporan keuangan konsolidasi yang diaudit terhalang oleh wabah virus corona yang mengakibatkan penutupan kantor sementara dan karyawan diminta untuk bekerja dari rumah.

Pada 30 April lalu, Sawit Sumbermas mengatakan kepada pemegang obligasi bahwa laporan keuangan Citra Borneo akan diselesaikan pada akhir Mei. Namun, Moody's menyebutkan, Sawit Sumbermas sekarang memperkirakan laporan keuangan baru akan diselesaikan pada bulan Juni.

Moody's mengatakan, peringkat Sawit Sumbermas Sarana bisa dipangkas jika pengajuan laporan keuangan yang terlambat memicu suatu kejadian wanprestasi dan percepatan pembayaran obligasi dollar AS. Sebab, hal ini akan meningkatkan risiko likuiditas dan pembiayaan kembali Sawit Sumbermas Sarana.

Per 31 Desember 2010, saldo kas konsolidasi Sawit Sumbermas Sarana hanya sekitar Rp 2,2 triliun atau sekitar Rp 150 juta. Saldo kas tersebut jelas tidak mencukupi untuk menebus pokok obligasi sebesar US$ 300 juta.

Moody's menambahkan, keterlambatan pengajuan laporan keuangan terjadi di tengah tantangan tata kelola yang dihadapi perusahaan, termasuk transparansi yang terbatas di sekitar transaksi pihak terkait dan terbatasnya keterbukaan publik mengenai operasional kilang minyak sawit.

Manajemen Sawit Sumbermas Sarana tak memberikan banyak tanggapan terkait laporan Moody's. "Laporan keuangan Citra Borneo Indah akan rilis minggu depan," ujar Sekretaris Perusahaan Sawit Sumbermas Sarana Swasti Kartikaningtyas, Kamis (28/5).

Filter