FAC News

Sah Dicaplok Mega Corpora, Ini Harga Pembelian Bank Harda
Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 0,53% pada perdagangan kemarin (15/3/21) muncul transaksi jumbo saham PT Bank Harda Internasional Tbk (BBHI) di pasar negosiasi. Transaksi tersebut merupakan transaksi tutup sendiri alias crossing.
Broker atau sekuritas yang mengeksekusi transaksi tersebut adalah PT Mega Capital Sekuritas dengan kode CD. Ada sebanyak 3,08 miliar lembar saham yang ditransaksikan atau setara dengan 73,71% dari total saham beredar.
Nilai transaksinya mencapai Rp 460,7 miliar dengan harga rata-rata Rp 149,5/unit.Usut punya usut kepemilikan saham mayoritas BBHI sudah beralih tangan dari PT Hakim Putra Perkasa menjadi PT Mega Corpora yang menjadi salah satu unit bisnis keuangan konglomerasi CT Corp milik pengusaha kondang Chairul Tanjung menurut surat keterangan dari Biro Administrasi Efek (BAE) yang mengelola daftar pemegang saham BBHIm Datndo Entrycom.
Aksi korporasi berupa akuisisi BBHI oleh CT Corp lewat PT Mega Corpora ini sudah mendapat restu dari pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada akhir Januari lalu.
Berdasarkan laporan keterbukaan informasi perusahaan yang dipublikasikan pada Jumat (12/3/2021), PT Mega Corpora juga sudah mendapat izin dari pengawas perbankan melalui Keputusan Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan No. Kep-40/D-03/2021 tanggal 10 Maret 2021.
Di bawah bendera CT Corp, BBHI akan dipermak menjadi salah satu bank digital. Ke depan BBHI akan menjadi salah satu bank digital yang bakal bersaing dengan PT Bank Jago Tbk (ARTO) di bawah kepemimpinan Jerry Ng, Patrick Walujo dan Gojek lewat sayap keuangannya Gopay.
Salah satu keunggulan dari praktik bank digital adalah efisiensi. Konsep brancless banking yang menyasar mereka yang belum tersentuh layanan keuangan formal dan ekosistem digital yang semakin berkembang pesat di Tanah Air menjadi sentimen positif untuk harga sahamnya.
Nilai kapitalisasi pasar BBHI telah melonjak hampir 100% sejak akhir Februari lalu. Pergerakan liar harga saham BBHI membuat otoritas bursa memutuskan untuk menggembok transaksi saham BBHI dan beberapa saham bank mini lain yang diisukan bakal disulap menjadi bank digital selama beberapa hari.
Setelah kembali ditransaksikan pada 10 Maret 2021, harga saham BBHI cenderung terkoreksi. Pada perdagangan kemarin, BBHI ditutup di level auto reject bawah (ARB) dengan koreksi sebesar 6,9% ke level Rp 1.955/unit.