IQPlus, (12/4) - PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI) berhasil mencatat pendapatan usaha sebesar Rp220,04 miliar pada periode 31 Maret 2021, tumbuh jika dibangdikan dengan periode serupa pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp180,114 miliar.

Meski beban pokok pendapatan lebih besar dari Rp78,45 miliar menjadi Rp93,86 miliar, namun laba bruto BALI tetap berhasil meningkat di tiga bulan pertama tahun 2020, menjadi Rp126,18 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp101,69 miliar.

Akan tetapi, dalam laporan keuangnya, disebutkan bahwa beban usaha BALI alami kenaikan pada periode tersebut menjadi sebesar Rp16,16 miliar dari sebelumnya yang sebesar Rp14,61 miliar. Adapun, laba usaha BALI naik dari Rp87,07 miliar menjadi Rp110, 01 miliar.

Di periode 31 Maret 2021, baik beban keuangan serta pendapatan lain - lain alami kenaikan menjadi masing - masing sebesar Rp58,17 miliar dan Rp545,82 juta. Akan tetapi, BALI berhasil menekan beban lain-lain dari Rp10,66 miliar menjadi hanya sebesar Rp2,06 miliar. Dengan begitu, laba sebelum pajak final dan pejak penghasilan naik menjadi Rp50,32 miliar dari Rp20,53 miliar.

Laba periode berjalan juga ikut terdongkrak menjadi sebesar Rp36,68 miliar per Maret 2021, dari periode serupa tahun sebelumnya sebesar Rp8,92 miliar. Kemudian, jumlah penghasilan komprehensif periode berjalan turun menjadi Rp69,19 miliar dari Rp77,58 miliar.

Untuk laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alami pertumbuhan menjadi sebesar Rp36,68 miliar per 31 Maret 2021, dari periode serupa tahun sebelumnya yang sebesar Rp8,92 miliar. Sementara, jumlah penghasilan komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun menjadi sebesar Rp69,19 miliar dari Rp77,58 miliar. Adapun laba periode berjalan per saham dasar yang diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk meningkat menjadi senilai Rp9,32 per Maret 2021, dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp2,27.