APLN Siap Percepat Pembangunan Proyek Propertinya Di IKN

FAC News

Meski Ada Pandemi Corona, Merdeka Copper (MDKA) Tetap Mempertahankan Target Produksi

Administrator - 04/05/2020 09:27

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi corona (Covid-19) telah berdampak pada bisnis pertambangan, sehingga menghambat kinerja dan agenda bisnis sejumlah perusahaan. Meski demikian, PT Merdeka Copper Gold Tbk masih mampu menjaga kinerja operasionalnya.

Corporate Secretary PT Merdeka Copper Gold Tbk, Adi Ariansyah Sjoekri mengklaim, tidak ada dampak signifikan dari pandemi corona terhadap operasional kinerja tambang Merdeka Copper sepanjang kuartal I 2020.

Emiten dengan kode saham MDKA di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini masih terus mengoperasikan tambang di Tujuh Bukit dan Wetar, serta melanjutkan proyek ekspansi dengan beberapa pembatasan sebagai protokol pencegahan wabah Covid-19.

Menurut Adi, semua jalur pasokan untuk kedua proyek tambang tersebut tetap terbuka. Sedangkan pada proyek di tambang Tujuh Bukit, MDKA memiliki stok bijih yang dapat diproses jika diperlukan.

"Pemeriksaan atas persediaan pasokan telah dilakukan dan rencana langkah-langkah mitigasi telah dirancang untuk memastikan persediaan pasokan penting mencukupi untuk kegiatan operasional," ungkap dia saat dihubungi KONTAN, pekan lalu.

Atas dasar itu, manajemen MDKA masih optimistis mempertahankan target produksi emas pada tahun ini yang berkisar di angka 165.000 oz hingga 185.000 oz dengan biaya atau all-in sustaining cost di rentang US$ 650-US$ 725 per oz gold.

Sejatinya, target produksi tahun ini lebih rendah ketimbang tahun lalu, yakni 180.000 oz-200.000 oz

Adapun emas yang diproduksi Merdeka Copper ini akan langsung diproses. Sedangkan pemurniannya melalui fasilitas di PT Aneka Tambang Tbk, yang kemudian hasilnya langsung terserap oleh pembeli.

Sementara itu, Adi belum memaparkan detail alokasi dana belanja modal atawa capital expenditure (capex) pada tahun ini. Begitu pula dengan proyeksi pendapatan dan laba untuk kuartal I 2020.

Sentimen positif

Manajemen Merdeka Copper mengharapkan tren kenaikan harga emas dalam beberapa bulan terakhir bisa menjadi sentimen positif untuk menjaga kinerja keuangan mereka, terutama dari sisi pendapatan.

"Kami akan terus memantau perkembangan kondisi dan mengevaluasi pengaruhnya terhadap performa perseroan," sebut Adi.

Tahun lalu, Merdeka Copper meraih kenaikan pendapatan sebesar 36,8% (yoy) menjadi US$ 402,03 juta. Laba bersih perusahaan ini juga meningkat 34,97% (yoy) menjadi US$ 70,83 juta.

Kinerja keuangan MDKA yang positif pada tahun lalu dipengaruhi oleh hasil penjualan emas sebesar 219.000 oz. Jumlah tersebut mengalami kenaikan 19% dibandingkan realisasi di tahun 2018 yang sebesar 184.000 oz.

Meski demikian, beberapa beban MDKA tercatat mengalami kenaikan. Beban pokok pendapatan, misalnya, melesat 58,9% menjadi US$ 246,59 juta dari US$ 155,12 juta seiring dengan kenaikan pendapatan bersih.

Beban usaha juga naik 29,47% menjadi US$ 20,12 juta dari sebelumnya US$ 15,54 juta. Per 31 Desember 2019, aset Merdeka Copper mencapai US$ 951,25 juta. Jumlah ini terdiri atas liabilitas US$ 427 juta dan ekuitas yang senilai US$ 524,24 juta.

Adi menuturkan, MDKA juga tengah fokus terhadap proyek pengembangan tambang emas Pani di Gorontalo. Proyek tersebut dikerjakan MDKA bersama mitranya, yakni PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB).

Menurut Adi, saat ini proyek tambang emas Pani memang masih berada dalam tahap studi kelayakan dan pengembangan. Tahapan itu terus dilakukan sembari menunggu penyelesaian atas pemenuhan kondisi seperti persetujuan pemberi pinjaman PSAB, yang diharapkan bisa terpenuhi pada Semester I-2020.

Dengan demikian, menurut Adi, studi kelayakan dan pengembangan proyek tambang emas Pani bisa rampung pada tahun ini.

"MDKA dan PSAB akan mengumumkan lebih lanjut dalam tahun ini perihal strategi penyelesaian studi kelayakan dan pengembangan proyek Pani," pungkas Adi.

Filter