KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para pelaku pasar mengharapkan relaksasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dapat menumbuhkan tingkat konsumsi dan daya beli masyarakat. Peningkatan permintaan juga diharapkan terjadi pada produk personal care dan kosmetik.

Produsen personal care PT Mandom Indonesia Tbk (TCID) sedang menggodok strategi untuk menghadapi kondisi new normal kali ini. Meski demikian, Mandom cenderung berhati-hati lantaran pasar masih belum terlihat pulih dalam waktu dekat.

"Pemulihan mungkin perlahan karena konsumen juga pasti hati-hati membelanjakan uangnya," ujar Alia Dewi, Corporate Secretary PT Mandom Indonesia Tbk kepada KONTAN, Jumat (5/6) lalu.

Pada kuartal I-2020, penjualan bersih TCID menyusut 21,72% year on year (yoy) menjadi Rp 565,80 miliar.

Alia mengatakan, penurunan penjualan bersih selama tiga bulan pertama tahun ini dipicu pergeseran konsumsi di tengah masyarakat.

Menurut manajemen TCID, kondisi perekonomian yang serba sulit akibat pandemi virus corona (Covid-19) mendorong konsumen cenderung memprioritaskan alokasi pengeluaran untuk membeli kebutuhan pokok.

Hal ini menyebabkan permintaan kosmetik selama tiga bulan pertama menjadi lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penjualan di segmen produk kategori wanita tercatat menurun 28,25% yoy menjadi Rp 252,54 miliar di kuartal pertama tahun ini.

Hal yang sama juga dialami segmen kategori produk pria, yakni menyusut 13,23% yoy menjadi Rp 310,39 miliar pada kuartal I 2020.

Kategori lainnya juga turun 25,04% yoy menjadi Rp 10,13 miliar selama periode Januari hingga Maret 2020.

Selain kosmetik, Mandom Indonesia sedang menggenjot produk barunya, yakni hand sanitizer yang baru mereka rilis awal April tahun ini. Namun manajemen TCID enggan membeberkan lebih lanjut target kontribusi produk hand sanitizer terhadap total penjualan.

Di tengah ketidakpastian ini, Alia belum dapat membagikan proyeksi pertumbuhan hingga akhir tahun nanti. Padahal, sebelumnya TCID masih optimistis dengan target kenaikan penjualan bersih sekitar 5%-10% tahun ini.