KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Graha Layar Prima Tbk catatkan kinerja apik sepanjang 2019. Pendapatan dan laba bersih kompak naik, masing-masing 19,49% dan 136,62%.

Sales and Head of Marketing CGV Cinemas Manael Sudarman menyebutkan peningkatan kerja sepanjang tahun lalu didorong dari ekspansi penambahan 11 bioskop baru. Selain itu, ia memaparkan pertumbuhan minat menonton serta booming film yang berasal dari mancanegara maupun film-film produksi dalam negeri turut berkontribusi atas realisasi kinerja positif di tahun 2019.

"Penjualan tiket tahun lalu sebanyak 22,69 juta dan implementasi strategi yang tepat diiringi oleh efisiensi operasional yang semakin baik yang menjadi pendorong kinerja," ujarnya kepada kontan.co.id, Selasa (19/5).

Sepanjang 2019, emiten bersandi saham BLTZ di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,41 triliun. Realisasi tersebut tumbuh 19,49% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 1,18 triliun.

Pemasukan terbesar BLTZ berasal dari bioskop sebesar Rp 887,13 miliar atau tumbuh 11,96% dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 792,31 miliar. Kemudian disusul makanan dan minuman sebesar Rp 358,41 miliar yang juga tumbuh dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 278,89 miliar.

Beriringan dengan pertumbuhan pendapatan tersebut juga efisiensi operasional yang semakin membaik, BLTZ mampu menjaga bottom line-nya. Tercatat laba bersih perusahaan meroket menjadi Rp 83,34 miliar yang mana tumbuh 136,62% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 35,22 miliar.

Guna menjaga kinerja tahun lalu, Manael menyebutkan pihakanya senantiasa berupaya menjajaki berbagai peluang baru, terutama melalui inovasi serta implementasi teknologi terkini dalam industri bioskop di Indonesia.

Selain itu, juga berinovasi dengan menawarkan platform hiburan yang lebih lengkap dengan berbagai fasilitas antara lain sports hall dan tempat makan dan minum seperti Warung Kopi, CGV Kitchen, CGV Sport Bar, dan Warung Mie.

Manael juga menjelaskan, di tengah pandemi virus corona pihaknya akan terus berupaya meningkatkan layanan dengan keragaman konten. Selanjutnya, pihaknya juga akan mengembangkan produk unggulan dari special auditorium, ScreenX, 4DX, Velvet, Gold Class dan lainnya.

Juga, akan meningkatkan keterlibatan pelanggan melalui platform digital, serta kemitraan strategis dengan penyedia layanan online channel, dan produser-produser film nasional melalui movie screening, move premiere event, meet & greet, festival film, dan lainnya.

Selanjutnya, BLTZ juga akan terus melanjutkan penambahan jumlah bioskop dan layar. "Dengan pembangunan bioskop baru diharapkan dapat memperluas segmentasi dan meraih pangsa pasar yang baru, serta mendapatkan peningkatan pendapatan dari bertambahnya sumber-sumber pendapatan perusahaan," tuturnya.

Sayangnya, akibat pandemi virus corona ia mengaku saat ini masih mengkaji kembali target ekspansi bioskop baru sekaligus harus jeli melihat kondisi pasar. Bersamaan dengan itu, pihaknya masih dalam tahap pembahasan internal terkait sumber dana berasal dari pinjaman perbankan atau dari institusi keuangan.

Sementara dari sisi kinerja tahun ini, BLTZ juga masih kesulitan memproyeksikan target perolehan di tahun ini. "Karena kami belum mendapat kejelasan kapan bisa beroperasi kembali dengan adanya pandemi virus corona," tutupnya.