FAC News

Laba Bank Permata Anjlok 51% Jadi Rp 721 M
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Permata Tbk (BNLI) mencatatkan penurunan laba bersih anjlok 51,9% menjadi Rp 721,59 miliar sepanjang 2020 dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,5 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan publikasi, penurunan laba disebabkan peningkatan impairment atau kerugian penurunan nilai aset keuangan dari Rp 1,07 triliun pada 2019 menjadi Rp 2,17 triliun pada 2020.
Sementara itu, pendapatan bunga bersih meningkat daro Rp 5,96 triliun menjadi Rp 6,8 triliun. Adapun pendapatan komisi, provisi dll turun dari Rp 1,29 triliun menjadi Rp 1,21 triliun.
Bank Permata mencatatkan kenaikan aset sebesar 22,4% menjadi Rp 197,7 triliun pada periode yang sama dibanding tahun 2019 yang asetnya sebesar Rp 161,5 triliun.
Dalam siaran pers, Direktur Utama Bank Permata, Ridha D.M. Wirakusumah mengatakan hingga akhir 2020, jumlah nasabah mencapai hampir 4 juta nasabah yang tersebar di 62 kota dengan 300 cabang.
"Permodalan dan likuiditas kami terjaga kuat seiring dengan keberhasilan proses integrasi dengan Bangkok Bank Indonesia yang berjalan lancar diakhiri dengan masuknya PermataBank ke jajaran Bank BUKU IV pada akhir Januari 2021," katanya di Jakarta, Selasa (9/3/2021).
Berikutnya, total penyaluran kredit tercatat sebesar Rp118 triliun, meningkat 9,2% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan kredit ini didukung oleh pengalihan aset BBI melalui proses integrasi sebesar Rp17,3 Triliun.
Adapun Rasio Non-Performing Loan (NPL) gross tercatat sedikit meningkat ke level 2,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 2,8% dengan NPL net yang terjaga pada level 1,0% dibandingkan posisi Desember 2019 sebesar 1,3%.
Sampai dengan bulan Desember 2020, sekitar 14% dari portofolio kredit yang diberikan mengajukan permohonan restrukturisasi dan relaksasi dimana sebagian besar telah diselesaikan. Bank Permata mencatatkan Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 79% di Desember 2020 dan rasio CASA meningkat menjadi 51,2% meningkat 54 basis poin dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Total dana simpanan masyarakat tumbuh sebesar 18,4% yoy, kontribusi terbesar dari pertumbuhan produk Giro sebesar 25,3%, diikuti oleh Tabungan dan Deposito masing-masing 13,5% dan 17,1% yoy. Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Common Equity Tier 1 (CET-1) pada posisi Desember 2020 masing-masing sebesar 35,7% dan 26,9% meningkat dibandingkan 19,9% dan 18,7% pada periode yang sama tahun lalu.