EmitenNews.com - Nusa Konstruksi (DGIK) kuartal pertama 2025 mengemas laba bersih Rp32,33 miliar. Melejit 62,95 persen dari episode sama tahun lalu senilai Rp19,84 miliar. Dengan demikian, laba per saham dasar ikut menanjak menjadi Rp6,29 dari sebelumnya Rp3,86. 

Pendapatan Rp627,56 miliar, meroket 62,19 persen dari posisi sama tahun lalu Rp386,92 miliar. Beban kontrak Rp536,57 miliar, mengalami pembengkakan dari periode sama tahun lalu Rp328,19 miliar. Laba kotor terkumpul Rp90,98 miliar, mengalami peningkatan dari fase sama tahun sebelumnya Rp58,73 miliar. 

Laba proyek ventura bersama Rp7,32 miliar, anjlok dari Rp16,91 miliar. Laba kotor setelah proyeksi ventura bersama Rp98,31 miliar, menanjak signifikan dari Rp75,64 miliar. Total beban usaha Rp72,34 miliar, bengkak dari Rp58,08 miliar. Beban umum dan administrasi Rp60,92 miliar, bengkak dari Rp47,83 miliar.

Beban pajak penghasilan final Rp11,1 miliar, bengkak dari Rp10,24 miliar. Laba usaha Rp25,96 miliar, melejit dari Rp17,56 miliar. Pendapatan lain-lain Rp17,75 miliar, melejit dari Rp4,57 miliar. Bagian laba entitas asosiasi Rp4,51 miliar, melonjak dari Rp999,97 miliar. Pendapatan management fee Rp3,76 miliar dari nihil. 

Pendapatan bunga deposito dan jasa giro Rp857,6 juta, naik dari Rp413,71 juta. Penyusutan properti investasi Rp3,82 miliar, bengkak dari Rp2,41 miliar. Beban keuangan Rp12,73 miliar, bengkak parah dari Rp602,68 juta. Total pendapatan lain-lain Rp10,33 miliar, melesat dari Rp2,97 miliar. Laba tahun berjalan Rp32,33 miliar, naik dari Rp19,84 miliar. 

Jumlah ekuitas tercatat Rp714,55 miliar, melesat dari akhir tahun sebelumnya Rp682,21 miliar. Defiist Rp63,66 miliar, menipis dari Rp95,99 miliar. Total liabilitas Rp712,03 miliar, bengkak dari akhir 2024 sebesar Rp511,39 miliar. Jumlah aset Rp1,42 triliun, menanjak dari akhir tahun lalu Rp1,19 triliun.