Bisnis.com, JAKARTA — Manajemen PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. akhirnya bisa merasa lega dengan dibukanya lagi perdagangan efek perusahaan setelah disuspensi selama 2 tahun pada Senin (31/8/2020). Namun, apakah kelegaan itu bisa berlangsung lama?

Tak lama setelah suspensi saham dibuka oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham emiten konsumer itu langsung amblas.

Berdasarkan data Bloomberg, saham emiten berkode AISA itu ditutup di level Rp157 pada Senin (31/8), jatuh 6,55 persen dari harga pembukaan. Pada Selasa (1/9), saham tersebut kembali terpuruk 10 poin ke posisi Rp147.

Padahal, AISA sempat menjadi salah satu saham incaran di lantai bursa. Harga tertingginya dalam 5 tahun terakhir sebesar Rp2.360 per saham, tepatnya terjadi pada 13 April 2017.

Ironisnya, posisi harga tertinggi ini terjadi hanya beberapa pekan sebelum saham Tiga Pilar mengalami tren penurunan dan akhirnya disuspensi.

Selain saham, BEI juga membuka kembali gembok perdagangan efek lainnya milik perseroan yakni obligasi dan sukuk. Adapun suspensi sudah dilakukan sejak 5 Juli 2018, karena AISA tak mampu membayar kewajiban bunga dua surat utang yang jatuh tempo dengan nilai total Rp46,12 miliar.