APLN Siap Percepat Pembangunan Proyek Propertinya Di IKN

FAC News

Kinerja Merugi, Defisit Totalindo Eka Persada (TOPS) di Q1-2023 Bengkak Jadi Rp256,5 M

Administrator - 30/05/2023 13:51

EmitenNews.com -Kinerja keuangan PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) selama tiga bulan pertama tahun ini tercatat mengalami rugi bersih Rp10,97 miliar, padahal di periode yang sama di 2022 masih bisa membukukan laba bersih senilai Rp355,67 juta.

Berdasarkan laporan keuangan TOPS yang dipublikasi BEI di Jakarta, Senin (29/5), pendapatan emiten yang dikendalikan PT Totalindo Investama Persada ini hanya senilai Rp135,37 miliar pada Kuartal I-2023 atau anjlok 34 persen (year-on-year).

Lalu, beban pokok pendapatan di Kuartal I-2023 tercatat sebesar Rp128,32 miliar atau menurun 29,1 persen (y-o-y). Sehingga, perusahaan yang sebesar 10,24 persen sahamnya di miliki Kejaksaan Agung cuma bisa meraih laba bruto Rp7,05 miliar atau ambles 71,74 persen (y-o-y).

Pada Kuartal I-2023, TOPS tercatat menderita rugi usaha sebesar Rp8,42 miliar, padahal di periode yang sama 2022 mencatatkan laba usaha Rp7,21 miliar. Rugi usaha tersebut terutama dipengaruhi oleh adanya beban usaha dan beban pajak final yang masing-masing sebesar Rp11,88 miliar dan Rp3,59 miliar.

Selama tiga bulan pertama tahun ini, emiten yang listing di BEI pada 16 Juni 2017 ini mencatatkan rugi sebelum pajak sebesar Rp10,97 miliar atau berbanding terbalik dengan Kuartal I-2022 yang membukukan laba sebelum pajak senilai Rp375,67 juta.

Lantaran pada akun beban pajak penghasilan tercatat nihil, maka pada Kuartal I-2023 juga mencatatkan rugi bersih tahun berjalan sebesar Rp10,97 miliar. Pada Kuartal I-2022, TOPS masih bisa meraih laba bersih tahun berjalan senilai Rp355,67 juta.

Dengan demikian, per 31 Maret 2023, TOPS mengalami defisit mencapai Rp256,5 miliar atau membengkak 4,47 persen dibanding akumulasi rugi per 31 Desember 2022 yang sebesar Rp245,53 miliar.

Sehingga, total ekuitas TOPS hingga akhir Kuartal I-2023 tersisa Rp743,11 miliar atau lebih rendah dibanding per akhir Desember 2022 yang sebesar Rp754,08 miliar. Sedangkan, jumlah liabilitas per 31 Maret 2023 justru tercatat meningkat 2,42 persen menjadi Rp1,69 triliun dari Rp1,65 triliun pada 31 Desember 2022.

Filter