EmitenNews.com - Bank Rakyat Indonesia (BBRI) memiliki utang jatuh tempo Rp1,84 triliun. Itu terdiri dari obligasi berkelanjutan Rp605 miliar, dan obligasi berwawasan lingkungan sebesar Rp1,23 triliun. Surat utang itu, jatuh tempo dalam waktu dekat. 

Surat utang senilai Rp605 miliar, merupakan Obligasi Berkelanjutan II Tahap IV Tahun 2018 Seri B. Surat utang tersebut mengantongi peringkat idAAA dari Pefindo. Berdasar skenario, obligasi tersebut bakal jatuh tempo pada 21 Februari 2025. 

Selanjutnya, surat utang sejumlah Rp1,23 triliun, merupakan obligasi berwawasan lingkungan berkelanjutan I tahap III tahun 2024 seri A. Green bond tersebut menyandang peringkat idAAA dari Pefindo. Dan, surat utang tersebut akan jatuh tempo pada 30 Maret 2025. 

Perusahaan berencana melunasi surat utang yang jatuh tempo tersebut menggunakan dana internal dengan posisi kas serta penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain per akhir September 2024 tercatat senilai Rp200 triliun.

Hingga kuartal III-2024, BRI secara konsolidasian berhasil mencetak laba bersih Rp45,36 triliun. Lalu, menyalurkan kredit Rp1.353,36 triliun atau tumbuh 8,21 persen secara year on year (yoy). Nah, dari total penyaluran kredit itu, 81,70 persen di antaranya atau sekitar Rp1.105,70 triliun merupakan kredit kepada segmen UMKM. 

Penyaluran kredit tumbuh positif tersebut juga membuat aset BRI tercatat meningkat 5,94 persen yoy menjadi Rp1.961,92 trilliun. Rasio Non Performing Loan (NPL) tercatat 2,90 persen atau membaik dibanding periode sama tahun sebelumnya 3,07 persen.