APLN Siap Percepat Pembangunan Proyek Propertinya Di IKN

FAC News

Kalbe Farma Berhasil Pertahankan Pertumbuhan Di Situasi Pandemi

Administrator - 01/04/2021 09:39

IQPlus, (01/04) - PT Kalbe Farmat Tbk dan entitas anak (KLBF) hari ini mengumumkan laba bersih pemilik entitas induk mencapai Rp2.799 miliar di tahun 2020, naik 9,0% dibandingkan Rp. 2.507 miliar di periode yang sama tahun lalu.

Tahun 2020 merupakan tahun tantangan bagi semua kegiatan usaha, dan masyarakat di seluruh dunia. Pandemi Covid-19 merubah pola hidup dan belanja serta mengurangi daya beli dari masyarakat Indonesia, dimana pasien rawat jalan menghindari rumah sakit untuk mengurangi resiko terpapar virus Corona, tingginya konsumsi masyarakat untuk produk kesehatan seperti suplemen serta vitamin dan juga tren belanja melalui platform digital atau online.

Dampak dari pandemi ini menyebabkan Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang negatif sebesar 2,1% di tahun 2020.

Kalbe sebagai Perusahaan kesehatan di Indonesia terus menggiatkan inovasi melalui produk dan layanan sebagai bagian dari kontribusi terhadap kesehatan masyarakat Indonesia. Perseroan beradaptasi dengan mengeluarkan produk kesehatan (seperti herbal, suplemen, vitamin dan obat-obatan) dan layanan test serta diagnostik yang berhubungan dengan pandemi Covid-19.

Perseroan juga menggabungkan strategi pengelolaan portofolio produk, mengelola efektivitas kegiatan penjualan dan pemasaran,melakukan transformasi pemanfaatan teknologi digital, serta memonitor biayabiaya operasional lainnya untuk mempertahankan tingkat laba bersih.

Selain itu, Perseroan terus menerapkan protokol kesehatan dengan ketat untuk internal maupun eksternal serta melakukan edukasi kepada pasar melalui berbagai saluran komunikasi.

Peningkatan penjualan tahun 2020 didukung oleh: Divisi Distribusi & Logistik meraih peningkatan penjualan bersih sebesar 5,1% dari Rp 7.376 milyar menjadi Rp 7.752 milyar, serta menyumbang 33,5% terhadap total penjualan bersih Perseroan.

Divisi Produk Kesehatan meraih peningkatan penjualan sebesar 4,7% menjadi Rp 3.632 milyar dengan kontribusi sebesar 15,7% terhadap total penjualan bersih Perseroan.

Penjualan bersih Divisi Nutrisi tercatat sebesar Rp 6.743 milyar di tahun 2020, tumbuh 1,9% dari pencapaian di tahun sebelumnya dan menyumbang 29,2% dari total penjualan bersih Kalbe, sedangkan Divisi Obat Resep Perseroan yang membukukan penurunan penjualan sebesar 3.5% menjadi Rp 4.984 milyar, serta menyumbang 21,6% dari total penjualan bersih Kalbe di tahun 2020.

Secara total, penjualan bersih Perseroan adalah sebesar Rp 23.113 miliar pada tahun 2020, meningkat sebesar 2,1% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 22.633 miliar.

Laba kotor stabil di angka Rp 10.246 miliar di tahun 2020. Rasio laba kotor terhadap penjualan turun menjadi 44,3% dari 45,3% untuk periode yang sama pada tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh perubahan mix portofolio produk.

Laba sebelum pajak penghasilan pada tahun 2020 sebesar Rp. 3.628 milyar bertumbuh sebesar 6,6% dengan margin laba sebelum pajak penghasilan mencapai 15,7%, mengalami peningkatan dari 15,0% pada periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Laba bersih pemilik entitas induk mencapai Rp 2.733 miliar di tahun 2020, naik 9,0% dibandingkan Rp. 2.507 miliar di periode yang sama di tahun sebelumnya. Pertumbuhan laba bersih yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan penjualan bersih terutama disebabkan oleh peningkatan efisiensi di biaya operasional dan tarif pajak yang lebih rendah.

Di masa pandemi ini, Perseroan meyakini pentingnya pengelolaan keuangan yang berhati-hati dan seksama, agar dapat secara konsisten mempertahankan posisi keuangan yang kuat.

Di akhir tahun 2020, Perseroan memiliki Kas dan setara kas sebesar Rp. 5.208 miliar, naik 71,3% di periode yang sama di tahun sebelumnya. Total Liabilitas dan Ekuitas naik 11,4% menjadi Rp. 22.564 miliar dari Rp. 20.265 miliar.

Melihat kondisi pandemik Covid-19 yang akan berlanjut sampai akhir tahun,Perseroan mentargetkan pertumbuhan penjualan bersih tahun 2021 sebesar 5%-6% dengan proyeksi pertumbuhan laba bersih sekitar 5%-6%. Perseroan juga mempertahankan anggaran belanja modal sebesar Rp 1,0 triliun yang akan digunakan untuk perluasan kapasitas produksi dan distribusi.

Rasio pembagian dividen dipertahankan pada rasio 45% - 55%,dengan memperhatikan ketersediaan dana dan kebutuhan pendanaan internal.

Optimis Perseroan untuk tumbuh mendorong Perseroan terus konsisten melakukan aktivitas riset dan pengembangan.

Melalui sinergi ABG (Akademisi, Business dan Government), Perseroan terus berkolaborasi menghasilkan produk dan layanan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat (hilirisasi produk) dan mampu memberikan kontribusi pada performa bisnis Perseroan.

Di lain pihak, Perseroan membuka kerja sama dengan berbagai pihak, baik dalam bentuk joint-venture, akusisi atau bentuk kerja sama bisnis lainnya. 

Filter