FAC News

Inocycle Technology Group (INOV) Memacu Bisnis dari Botol Bekas
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen serat daur ulang PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV) bakal menggenjot kinerja bisnis pada tahun ini. Salah satu caranya adalah mengamankan pasokan botol plastik. Inocycle Technology memproduksi serat yang dikenal dengan nama recycle polyester staple fiber (re-PSF) yang berasal dari botol plastik bekas.
Direktur PT Inocycle Technology Group Tbk Victor Choi mengatakan, akhir-akhir ini memang banyak perusahaan skala global yang menunjukkan komitmen pada bahan baku daur ulang.
"Kami berharap lebih banyak pelanggan datang karena tren saat ini adalah perusahaan-perusahaan menjadi lebih ramah lingkungan," kata dia kepada KONTAN, kemarin.
Produk serat daur ulang INOV kerap dipakai untuk material jaket, sepatu, bantal hingga interior otomotif. Beberapa pelanggan otomotif meliputi agen pemegang merek (APM) seperti Toyota, Daihatsu dan Mitsubishi.
Mengenai target pertumbuhan tahun ini, manajemen INOV enggan membeberkan secara detail lantaran mereka masih wait and see dengan kondisi perang dagang yang masih berlangsung. Namun yang pasti, pada tahun ini INOV mengoptimalkan kapasitas produksi yang mencapai 35.000 ton per tahun.
Oleh karena itu, Inocycle Technology menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp 23 miliar.
Mereka akan menggunakan dana itu untuk revitalisasi mesin pabrik serta penambahan fasilitas pencucian botol (washing facilities).
Mengenai detail kapasitas dan lokasinya, Victor bilang, INOV sedang memperhatikan situasi global hingga pertengahan tahun ini. Fasilitas pencucian itu mendukung fasilitas produksi serat agar bekerja lebih cepat dan efisien.
Dari ketiga pabrik, setidaknya ada dua pabrik yang memiliki fasilitas pencucian yakni pabrik Karanganyar dan Mojokerto yang masing-masing berkapasitas 10.200 ton dan 13.200 ton per tahun.Sementara pabrik di Tangerang yang berkapasitas 10.200 ton per tahun hanya memiliki fasilitas produksi serat.
Sebanyak 60% produk serat daur ulang INOV menyasar pasar dalam negeri dan 40% menyasar sejumlah negara seperti AS, Jepang, Filipina, India, Australia dan lainnya.