FAC Sekuritas Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan

FAC News

GO PRIVATE, SUDI SIAP TENDER OFFER DAN HARGA BUYBACK RP1 PER SAHAM

Administrator - 25/09/2025 11:23

IQPlus, (25/9) - PT Surya Dumai Industri Tbk. (SUDI) telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Selasa, 23 September 2025. Rapat dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili 2.752.838.787 saham atau 86,93% dari total saham yang telah dikeluarkan Perseroan.

Dalam rapat tersebut, Direktur Utama SUDI, Vinsenxius menuturkan, para pemegang saham menyetujui tiga agenda utama secara musyawarah dan mufakat dengan suara bulat. Salah satu keputusan strategis yang diambil adalah perubahan status Perseroan dari Perusahaan Terbuka (Tbk.) menjadi Perusahaan Tertutup (non-Tbk.).

Perubahan status tersebut menandai langkah awal Perseroan untuk delisting secara sukarela dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Seiring dengan itu, RUPSLB juga menyetujui rencana pembelian kembali (buyback) saham publik sebagai bagian dari proses transisi tersebut.

"Salah satu poin penting dalam keputusan rapat adalah penetapan harga pembelian kembali saham sebesar serendah-rendahnya Rp1 per lembar saham. Namun, harga akhir pelaksanaan buyback akan mengikuti hasil penilaian Penilai Independen dari Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP), yang telah ditunjuk dalam rapat,"katanya.

Sebagai tindak lanjut, kata Vinsenxius, RUPSLB juga menyetujui pelaksanaan Tender Offer terhadap saham publik yang beredar, sebagai mekanisme pelaksanaan buyback. Tender Offer tersebut akan dilakukan berdasarkan harga yang ditentukan oleh KJPP dan disetujui oleh pemegang saham.

Dalam seluruh proses ini, pemegang saham memberikan kuasa penuh kepada Direksi Perseroan untuk menjalankan seluruh tindakan hukum, administratif, dan korporasi yang diperlukan demi kelancaran proses perubahan status perusahaan dan pelaksanaan buyback.

Langkah ini menandai perubahan strategis bagi SUDI, yang sebelumnya tercatat sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia, dan kini bersiap kembali menjadi perusahaan tertutup. Tidak disebutkan secara rinci alasan strategis dari perubahan status ini, namun manuver ini umum dilakukan oleh perusahaan yang ingin lebih fleksibel dalam menjalankan restrukturisasi bisnis atau mengubah arah strategis jangka panjangnya. 

Filter