APLN Siap Percepat Pembangunan Proyek Propertinya Di IKN

FAC News

Emiten Pollux: Induknya 'Dipenjara', Saham Anaknya Gerak Liar

Administrator - 28/09/2020 14:52

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten grup Pollux kembali bergerak liar pada perdagangan hari ini, Senin (28/9/20) meskipun saham induk usahanya PT Pollux Properti Indonesia Tbk (POLL) masih disuspensi atau dihentikan sementara oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 18 September lalu.

Suspensi itu berkaitan dengan harga saham POLL yang naik signifikan.

"Bursa menghimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan," tulis pengumuman BEI.

Berdasarkan data BEI hingga sesi I, Senin (28/9/2020), terpantau saham cucu usaha Grup Pollux milik pengusaha Po Sun Kok, yakni PT Rocksfield Properti Indonesia Tbk (ROCK) kembali bergerak liar setelah anjlok menyentuh level auto reject bawah (ARB) selama 2 hari perdagangan.

Saham ini dibuka di level ARB-nya, ROCK tiba-tiba melesat hingga 12,05% dan bergerak bak roller coaster sebelum akhirnya ditutup di sesi pertama dengan penurunan 4,96%.


Adapun saham emiten tekstil milik Po Sun Kok, PT Golden Flower Tbk (POLU) anjlok menyentuh level ARB 6,34% meskipun frekuensi perdagangan hanya 1 lot saja.Sementara itu induk usaha ROCK yakni PT Pollux Investasi Internasional Tbk (POLI) naik 0,99% dan juga bergerak liar dari zona hijau ke zona merah pada perdagangan sesi pertama.

Gerak liar saham grup Pollux terjadi saat induk usahanya POLL disuspensi oleh bursa.

Sebelumnya pada 18 September 2020 silam saham POLL disuspensi oleh bursa setelah dianggap naik secara tidak wajar.

Karena hal inilah tidak heran bahwa banyak pihak yang menganggap kenaikan saham POLL sudah masuk ke kategori tidak wajar dan menganggap bahwa ada market maker yang mengerek naik saham POLL.

Data perdagangan mencatat sejak 7 September 2020 harga saham POLL sudah melesat 277,32% dan meskipun sudah di suspensi oleh bursa pada perdagangan 16 September, setelah dibuka harga saham POLL tetapi naik belasan persen sehingga memaksa BEI untuk kembali melakukan suspensi.

Sebagai catatan, saham POLL juga sedikit banyak terpengaruh kemampuan POLL dalam menyelesaikan superblok Meisterstadt atau Pollux Habibie di kawasan Batam Centre, Batam, Kepulauan Riau.

Proyek ini dikerjakan bersama dengan keluarga mendiang Presiden ke-3 RI, B.J Jusuf Habibie melalui Pollux Habibie International, bersama dengan Pollux Properti Indonesia dan PT PP Tbk (PTPP).

Saat ini, saham POLL sendiri hanya dimiliki oleh investor publik sebanyak 0,279% dari total saham per 31 Agustus 2020 sehingga sahamnya rentan terjadi cornering.

Potensi cornering bisa terjadi, di mana pemegang mayoritas saham yang beredar dapat menggerakkan saham dengan mudah ke arah tertentu dalam kasus ini naik hingga menyentuh level Auto Reject Atas (ARA) karena saham tersebut tidak tersebar merata ke publik dan dimiliki oleh segelintir pelaku pasar saja alias rentan terjadi aksi 'goreng saham'.


Sektor properti menjadi salah satu sektor yang paling terdampak oleh pandemi virus corona, karena penurunan daya beli masyarakat menyebabkan emiten properti kesulitan menjual produk propertinya tidak terkecuali emiten POLL.Hal ini juga di-amini oleh kinerja keuangan Pollux Properti yang ternyata tidak searah dengan kinerja harga sahamnya.

Pada kuartal pertama tahun 2020, Pollux Properti membukukan rugi bersih sebesar Rp 14,47 miliar. Sampai dengan hari ini (15/9/20) perseroan masih belum menerbitkan laporan keuangan kuartal keduanya.

Filter