FAC News

Dian Swastatika Sentosa (DSSA) Fokus Garap Bisnis Listrik dan Tambang
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini PT Dian Swastatika Sentosa Tbk masih akan lebih banyak berkutat pada usaha kelistrikan dan pertambangan.
Emiten Grup Sinarmas itu berharap strategi bisnis tersebut tepat, sehingga bisa memperbaiki kinerja yang tahun lalu menurun
Dian Swastatika Sentosa telah menyiapkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai US$ 160 juta.
"Prioritas penggunaan capex tahun ini untuk penyelesaian pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Kalteng-1 dan pembangunan infrastruktur tambang," terang Susan Chandra, Sekretaris Perusahaan PT Dian Swastatika Sentosa Tbk saat dihubungi KONTAN, Kamis (16/4).
Manajemen Dian Swastatika Sentosa berharap, operasional PLTU Kalteng-1 nanti bisa turut mengungkit pendapatan 2020.
Sejauh ini, proyek setrum berkapasitas 2x100 megawatt (mw) tersebut masih dalam tahap penyelesaian akhir konstruksi.
Meskipun di lapangan harus menyesuaikan pengerjaan proyek lantaran ada wabah corona (Covid-19), Dian Swastatika Sentosa yakin PLTU Kalteng-1 bisa selesai tahun ini.
Lagi pula, tahap konstruksinya telah mencapai 98% pada akhir tahun kemarin.
Selain itu ketimbang penyelesaian proyek, mereka lebih mempertimbangkan kesiapan jaringan transmisi PT Perusahaan Listrik Negara alias PLN.
Operasional PLTU Kalteng-1 bakal melengkapi portofolio Dian Swastatika Sentosa dalam industri kelistrikan.
Sebelumnya, mereka sudah menjalankan PLTU Kendari-3 berkapasitas 2x50 mw pada Oktober 2019.
Ada pula PLTU Sumsel-5 berkapasitas 300 mw dan captive power plant berkapasitas 300 mw yang tersebar di Tangerang, Serang dan Karawang.
Bisnis di Australia
Sementara pada segmen usaha pertambangan, Dian Swastatika Sentosa terlihat getol memperkuat bisnis di Australia.
Mengintip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), tahun ini dua kali perusahaan berkode saham DSSA tersebut meningkatkan porsi saham di Stanmore Coal Limited.
Pada 17 Maret 2020, Dian Swastatika Sentosa melalui Golden Investments (Australia) Pte Ltd alias GI mengerek kepemilikan saham di Stanmore dari semula 28,42% menjadi 31,35%. GI merupakan anak usaha Golden Energy and Resources Limited (GEAR).
Kemudian pada 2 April 2020, GI kembali menambah porsi saham. Perusahaan tersebut kini menjadi pemilik saham mayoritas Stanmore atau sebesar 51,00%.
Sebelum itu, tepatnya pada 13 Januari 2020, GEAR mendirikan Golden Investments (Australia) II Pte Ltd atawa GI II.
Sehari setelahnya, GI II langsung tancap gas dengan meneken perjanjian pembentukan kongsi bersama EMR Capital dengan porsi saham sama besar.
Perusahaan ventura bersama tersebut mengakuisisi tambang emas Ravenswood di Queensland, Australia dari tangan Carpentaria Gold Pty Ltd.
Meski sudah berbagi fokus bisnis, DSSA belum bisa membeberkan target kinerja keuangan 2020. Pada tahun lalu, pendapatan maupun laba bersih DSSA menurun.