APLN Siap Percepat Pembangunan Proyek Propertinya Di IKN

FAC News

DI SEMESTER I 2022, TELKOM INDONESIA REALISASIKAN CAPEX Rp13,5 TRILIUN

Administrator - 02/08/2022 14:09

IQPlus, (2/8) - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menyampaikan bahwa sepanjang semester pertama tahun ini, perseroan telah menggunakan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp13,5 triliun. Nilai capex tersebut setara 18,7% dari total pendapatan Perseroan.

"Belanja modal terutama digunakan untuk memperkuat infrastruktur jaringan dan pendukung untuk meningkatkan kapasitas, baik pada bisnis fixed line maupun mobile demi pengalaman digital terbaik pelanggan." kata Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah, dalam keterangan tertulisnya, Selasa.

Ririek Adriansyah mengatakan, "Hingga saat ini, Telkom masih melanjutkan langkah transformasi dengan fokus pada lima strategi utama yang bertujuan meningkatkan daya saing (competitive advantage), seperti IPO Mitratel yang telah direalisasikan tahun lalu dan konsolidasi pengembangan bisnis Data Center, serta untuk menyiapkan new growth engine perusahaan melalui fixed mobile convergence, penguatan kapabilitas B2B IT Services, dan secara selektif berinvestasi pada perusahaan digital."

Menutup paruh pertama tahun 2022, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mencatat kinerja yang cukup baik. Perseroan membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp72,0 triliun atau tumbuh 3,6% dibanding periode yang sama tahun lalu. Telkom mencatat EBITDA (Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi) dan laba bersih sebesar Rp39,4 triliun dan Rp13,3 triliun. Baik EBITDA maupun laba bersih tumbuh positif masing-masing sebesar 4,5% dan 6,9% YoY. Pencapaian ini tidak lepas dari langkah transformasi sekaligus fokus Perseroan pada lima strategi utama.

"Pada kinerja semester pertama tahun ini, komposisi pendapatan Telkom bergerak dinamis seiring dengan transformasi perusahaan di mana kontribusi pendapatan dari bisnis digital (digital business) terus meningkat, bersamaan dengan kontribusi pendapatan bisnis legacy mengalami penurunan. Pergeseran ini menunjukkan bahwa transformasi perusahaan berada pada jalur yang benar untuk tetap tumbuh secara berkelanjutan sesuai perubahan bisnis ke depan."katanya.

Filter