EmitenNews.com - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melalui anak usahanya, PT Kaltim Prima Coal (KPC), melaporkan aktivitas eksplorasi yang dilakukan sepanjang Juli 2026. Eksplorasi tersebut difokuskan pada tiga area utama tambang, yakni Pit Inul Lignite, Pit Pedayak West, dan Pit South Pinang Ext.

Total biaya eksplorasi yang telah dikeluarkan KPC selama periode tersebut mencapai Rp2,1 juta untuk setiap area eksplorasi. Kegiatan eksplorasi dilakukan dengan metode pengeboran lubang terbuka (open hole drilling) dan lubang inti (core drilling) guna mengetahui kualitas serta sebaran batubara di lokasi-lokasi tersebut.

Corporate Secretary BUMI, Irana Candra Mala dalam laporannya Rabu (8/10) menjelaskan bahwa di Pit Inul Lignite, KPC telah menyelesaikan 33 lubang terbuka dan 11 lubang inti, dengan rencana tindak lanjut meliputi tambahan 5 lubang terbuka dan 1 lubang inti.

Sementara di Pit Pedayak West, tercatat 36 lubang terbuka dan 20 lubang inti telah diselesaikan, dan akan dilanjutkan dengan 86 lubang terbuka serta 34 lubang inti.

Adapun untuk Pit South Pinang Ext, kegiatan pengeboran meliputi 42 lubang terbuka dan 66 lubang inti, dengan rencana lanjutan sebanyak 14 lubang terbuka dan 6 lubang inti.

" Perseroan memastikan kegiatan eksplorasi dilakukan sesuai dengan rencana kerja dan anggaran biaya tahun berjalan," tulis Irana.

Pada perdagangan hari ini Rabu (8/10) saham BUMI turun1,39 persen ke level Rp142.

BUMI dalam sebulan terakhir terbang 31,4 persen dari harga Rp108 pada 8 September 2025.

Dalam enam bulan BUMI melesat 77,5 persen dari harga Rp80 pada 8 April 2025.

Secara tahunan (YTD) BUMI melambung 15,5 persen dari harga Rp123 pada 2 Januari 2025.