IQPlus, (23/7) - PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mencatatkan Pendapatan usaha konsolidasian perusahaan Rp3,81 triliun, turun signifikan dari Rp5,68 triliun pada semester yang sama tahun 2024.

Di sisi lain, beban pokok pendapatan juga mengalami penurunan menjadi Rp3,24 triliun, lebih rendah dibanding semester I tahun lalu yang sebesar Rp5,16 triliun. Walaupun begitu, laba kotor perusahaan tercatat sebesar Rp572,87 miliar, sedikit lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp521,66 miliar. Kenaikan tipis ini menunjukkan efisiensi dari sisi biaya proyek, namun belum cukup mengimbangi penurunan pendapatan secara keseluruhan.

Laba usaha tercatat sebesar Rp188,85 miliar, meningkat dari Rp138,60 miliar pada semester I 2024. Namun laba sebelum pajak justru turun signifikan menjadi Rp24,80 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp35,38 miliar terutama karena penurunan bagian laba bersih ventura bersama menjadi Rp187, 23 miliar dari Rp327,87 miliar.

Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga turun tajam menjadi Rp7,54 miliar, dari sebelumnya Rp13,77 miliar pada semester I 2024. Hal ini menyebabkan laba per saham dasar ikut menyusut dari Rp1,64 menjadi Rp0,90 per lembar saham.

Dari sisi neraca, total liabilitas perusahaan hingga 30 Juni 2025 tercatat sebesar Rp24,69 triliun, turun dari Rp25,37 triliun pada akhir Desember 2024. Penurunan ini berasal dari penurunan utang jangka pendek maupun pelunasan obligasi jatuh tempo. Namun di sisi lain, total aset juga menyusut dari sebelumnya Rp35,04 triliun menjadi Rp34,38 triliun, yang menandakan adanya pelemahan pada sisi keuangan dan operasional.