FAC News

Gunawan Dianjaya (GDST) Lanjutkan Ekspansi Pabrik Pelat Baja
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk masih memiliki pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Alhasil, tahun ini mereka berkomitmen tetap melanjutkan proses pembangunan pabrik pelat baja baru berkapasitas 1 juta ton per tahun di tengah situasi tak menentu karena efek dari sebaran wabah Covid-19.
Sekadar kilas balik, rencana pembangunan pabrik anyar sejatinya sudah tercetus sejak beberapa tahun lalu. Namun agenda tersebut sempat tersendat lantaran kondisi industri besi dan baja tanah air melandai.
Semangat ekspansi Gunawan Dianjaya kembali meletup seiring dengan respon pasar besi dan baja yang positif pada tahun lalu.
Namun semangat tersebut tampaknya sedikit meredup di tengah risiko virus corona. Perusahaan tersebut juga tak mematok target persis dari penyelesaian proyek. "Penyelesaian bertahap mengingat situasi terkini," kata Hadi Sutjipto, Direktur PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk kepada KONTAN, Senin (13/4).
Informasi saja, tahap pengerjaan pabrik pelat baja kini sudah menghabiskan anggaran hingga 74,98% dari rencana total nilai investasi. Kalau pabrik itu beroperasi, Gunawan Dianjaya akan memiliki total kapasitas produksi sebesar 1,4 juta ton per tahun atau naik 3,5 kali lipat dari kapasitas sekarang.
Gunawan Dianjaya akan memanfaatkan limpahan kemampuan produksi untuk memperkuat penjualan di pasar lokal maupun ekspor. Hanya saja, belum jelas komposisinya nanti.
Mengintip informasi dalam materi paparan publik November 2019, Gunawan Dianjaya sudah sempat memundurkan target penyelesaian pembangunan pabrik plate mill GDS No. 2 dari semula semester II 2020 menjadi semester II 2021.
Tahap pengerjaan kala itu sudah menghabiskan anggaran 70% dari total nilai investasi. Mereka sedang memasang sejumlah mesin seperti working beam furnace, mill stand, roll table mill line, hot leveller, hot dividing shear dan cooling bed.
Efek terhadap kinerja
Adapun efek negatif Covid-19 belum terasa pada kinerja kuartal I 2020 Gunawan Dianjaya. Mereka mengaku, penjualan sampai Maret belum terhambat signifikan. "Tapi belum tahu setelah April," tutur Hadi, tanpa mengungkapkan proyeksi kinerja triwulan pertama tahun ini.
Belum ketahuan pula target kinerja Gunawan Dianjaya sepanjang tahun ini. Kalau berkaca dari tahun lalu, pencapaiannya melebihi ekspektasi awal. Kembali mengacu pada materi paparan publik 2019, target penjualan tahun ini sebenarnya Rp 1,6 triliun.
Namun tahun lalu Gunawan Dianjaya membukukan penjualan Rp 1,85 triliun atau tumbuh 18,59% year on year (yoy). Tak hanya itu, perusahaan berkode saham GDST di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut untung Rp 26,81 miliar. Padahal pada periode yang sama sebelumnya merugi hingga Rp 87,79 miliar.
Dari kategori produk, pelat lokal merupakan kontributor penjualan terbesar hingga Rp 1,69 triliun. Sisanya adalah penjualan waste, pelat ekspor dan lain-lain. Sementara pasar lokal tetap mendominasi bisnis Gunawan Dianjaya. Mereka mengantongi Rp 1,82 triliun dari hasil pemasaran di dalam negeri.
Manajemen Gunawan Dianjaya menjelaskan, nilai penjualan tahun lalu naik seiring dengan peningkatan volume penjualan. Pada saat yang sama, harga jual produk pelat baja mereka terungkit.