FAC News

BBTN Duluan Merevisi Target, BBCA dan BBRI Bersiap Menyusul
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski banyak yang bilang, kondisi perbankan saat ini jauh lebih baik dibandingkan tahun 1997-1998, bukan berarti para bankir lebih tenang.
Wabah yang belum bisa diprediksi kapan selesai dan menghantam hampir seluruh sektor, justru menjadi ancaman yang tak kalah horor dibandingkan krismon (krisis moneter) 1997-1998.
Maka, industri perbankan kini mulai menata ulang target pertumbuhan kredit maupun dana pihak ketiga.
"Pertumbuhan kredit bisa 5% saja sudah bagus," kata sumber KONTAN.
Bahkan, Bank Indonesia (BI) sudah merevisi proyeksi pertumbuhan kredit tahun ini menjadi 6%-8% dari semula 9%-11%.
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) termasuk salah satu bank yang sudah merevisi target pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) maksimal 3% di tahun ini.
Direktur Keuangan, Perencanaan dan Tresuri Bank BTN, Nixon Napitupulu, juga tak muluk-muluk dalam target penyaluran kredit.
Kredit pemilikan rumah (KPR) non subsidi hanya akan dijaga 0%-3% secara year on year (yoy) saja tahun ini.
"Kredit modal kerja atau konstruksi untuk komersial 0-3%. Tidak negatif saja sudah bersyukur," ujarnya dalam konferensi video, Sabtu (11/4).
Nixon mengatakan, bila penanganan Covid-19 bisa rampung di Mei 2020, kredit BTN masih bisa tumbuh 8%-9% secara keseluruhan.
Tapi, kalau Covid-19 baru bisa selesai di kisaran Juni-Juli 2020, kredit BTN kemungkinan hanya tumbuh 5%-6% yoy.
Pasti merevisi target
Dua bank besar, seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) juga mendendangkan nada serupa.
Direktur Keuangan BRI, Haru Koesmahargyo memaparkan, meski sejak semula target cukup konservatif karena mewaspadai perlambatan ekonomi global sebagai imbas perang dagang sebelumnya, kini target akan diturunkan lebih rendah lagi.
Mengingat pandemi Covid-19 menimbulkan pukulan ganda.
"Kami memperkirakan pertumbuhan kredit BRI tahun ini akan lebih rendah dari target semula," ujarnya kepada KONTAN akhir pekan lalu.
BRI masih menganalisa dan mengkalkulasi perubahan itu. Semula, BRI memasang target pertumbuhan kredit 2020 sebesar 10%-11%.
Walau lebih optimistis, BCA juga mengisyaratkan revisi target kinerja tahun buku 2020.
Direktur BCA, Santoso Liem menyebutkan, sejak awal tahun tak berani pasang target tinggi-tinggi.
Kala itu, BCA malah hanya pasang target kredit 7%-8% dan DPK 8%-9%.
Angka tersebut atas dasar hitung-hitungan perusahaan terhadap situasi ekonomi nasional maupun global.
"Prediksi tersebut saat ini akan menambahkan faktor perkembangan Covid-19 dalam perhitungan terbaru," tuturnya, Senin (13/4).
Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) Parwati Surjaudaja menyebut, sampai kuartal I 2020 setidaknya kinerja masih positif.
Pihaknya masih belum berencana untuk merevisi target khususnya DPK.
Namun sebelumnya, Parwati mengatakan bank tidak akan bisa menghindari pemangkasan pertumbuhan kredit tahun 2020 dengan kondisi ekonomi saat ini.
Pun, perseroan ini menyebut target kredit tahun ini hanya akan di level satu digit.