APLN Siap Percepat Pembangunan Proyek Propertinya Di IKN

FAC News

Adaro Energy (ADRO) Belum Terdampak Corona dan Lockdown

Administrator - 30/03/2020 09:34

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Efek pandemi corona sudah menjalar ke mana-mana dan mulai mengancam perekonomian global. India bahkan memilih untuk lockdown selama 21 hari sejak Selasa (24/3) lalu.

Nahasnya, bagi Indonesia, India merupakan pasar ekspor komoditas batubara terbesar kedua setelah China. Salah satu perusahaan batubara yang banyak mengekspor batubara ke India adalah PT Adaro Energy Tbk.

Pada tahun lalu, porsi ekspor batubara emiten tambang dengan kode saham ADRO di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini ke India mencapai 15% dari total volume penjualan batubara Adaro, yang tercatat sebanyak 59,18 juta ton.

Kendati begitu, Head of Corporate Communication PT Adaro Energy Tbk, Febriati Nadira mengklaim, hingga saat ini efek corona maupun lockdown di India, belum mengancam kinerja operasional ADRO. Bahkan, pengiriman ekspor ke India masih sesuai jadwal. Artinya, belum ada penundaan.

"Saat ini belum ada dampak penundaan ekspor ke India dan pengiriman masih berjalan sesuai dengan jadwal," ungkap Febriati kepada KONTAN, Sabtu (28/3) lalu.

Meski demikian, manajemen Adaro tetap mencermati perkembangan terkini terkait efek pandemi korona ini.

Kendati tak memaparkan secara detail, Febriati mengungkapkan, setiap unit bisnis ADRO telah menyiapkan manajemen krisis untuk mencegah atau memitigasi gangguan yang rentan terjadi.

Alhasil, manajemen Adaro belum berencana mengubah target kinerja di tahun ini.

"Setiap unit bisnis telah menyiapkan plan manajemen krisis dan kami telah mengambil langkah tindakan pencegahan yang diperlukan untuk memastikan tidak ada gangguan," terang Febrianti.

Dalam catatan KONTAN, tahun ini, Adaro akan menggelontorkan belanja modal sebesar US$ 300 juta-US$ 400 juta yang berasal dari kas internal.

Anggaran tersebut bakal digunakan untuk perawatan berkala atawa regular maintenance dan pengembangan Adaro MetCoal Companies.

Dari sisi kinerja operasional, tahun ini ADRO menargetkan produksi batubara mencapai 54 juta ton-58 juta ton.

Sementara rasio nisbah kupas ditargetkan sebesar 4,30x. Sedangkan, realisasi produksi batubara ADRO tahun lalu mencapai 58,03 juta ton atau 7% lebih tinggi daripada realisasi produksi tahun 2018.

Sayang, Febriati masih belum bisa memberikan gambaran berapa besaran volume batubara yang telah diproduksi ADRO hingga akhir Maret 2020 ini.

Adapun produksi batubara Adaro Energy ini terdiri atas produksi dari dari PT Adaro Indonesia, Balangan Coal Companies dan Adaro MetCoal Companies.

Di luar bisnis batubara, ADRO merambah bisnis pembangkit listrik dengan mengoperasikan PLTU di Tanjung, Kalimantan Selatan, sejak tahun lalu.

Filter