EmitenNews.com - Lippo Karawaci (LPKR) per 30 Juni 2025 mengemas laba bersih Rp137,9 miliar. Melorot 99,34 persen dari episode sama tahun lalu sebesar Rp19,88 triliun. Oleh sebab itu, laba per saham emiten properti besutan Lippo Group tersebut drop menjadi Rp1,95 dari sebelumnya Rp280,61. 

Pendapatan Rp4,11 triliun, anjlok 48,62 persen dari posisi sama tahun lalu Rp8 triliun. Beban pajak final Rp86,35 miliar, bengkak dari Rp58,67 miliar. Pendapatan bersih Rp4,03 triliun, melorot dari edisi sama tahun lalu Rp7,94 triliun. Beban pokok pendapatan Rp2,62 triliun, susut dari Rp4,53 triliun. 

Laba kotor tercatat Rp1,4 triliun, merosot dari Rp3,4 triliun. Beban usaha Rp1,08 triliun, berkurang dari Rp2,09 triliun. Penghasilan lainnya Rp60,6 miliar, longsor dari Rp21,14 triliun. Beban lainnya Rp117,13 miliar, menciut dari Rp1,25 triliun. Laba usaha Rp258,78 miliar, drop dari edisi sama tahun lalu Rp21,2 triliun. 

Beban keuangan Rp283,07 miliar, turun dari Rp795,59 miliar. Bagian laba dari entitas asosiasi Rp274,16 miliar, melonjak dari minus Rp33,17 miliar. Laba sebelum beban pajak Rp249,88 miliar, anjlok dari Rp20,37 triliun. Laba periode berjalan Rp202,46 miliar, jeblok dari Rp20,09 triliun. 

Jumlah ekuitas tercatat Rp31,35 triliun, meningkat dari akhir tahun lalu Rp30,94 triliun. Total liabilitas terkumpul Rp23,3 triliun, mengalami pembengkakan dari akhir tahun sebelumnya Rp22,83 triliun. Jumlah aset terakumulasi Rp54,65 triliun, menanjak dari akhir 2024 senilai Rp53,78 triliun.