FAC Sekuritas Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan

FAC News

KINERJA SOLID, SUPERBANK (SUPA) RAUP LABA Rp122 MILIAR PADA NOVEMBER 2025

Administrator - 22/12/2025 10:16

IQPlus, (22/12) - PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada 17 Desember 2025 dengan harga penawaran umum perdana (IPO) sebesar Rp635 per saham. Sejak debut perdananya, saham SUPA menunjukkan performa impresif dengan langsung menguat pada hari pertama perdagangan dan terus melanjutkan tren kenaikan, sekaligus menandai kepercayaan investor atas masuknya Superbank ke dalam kategori Bank Umum Berdasarkan Modal Inti (KBMI) 2.

Pada penutupan perdagangan Jumat (19/12), saham SUPA tercatat ditutup di kisaran Rp1.230 per saham, mencerminkan apresiasi signifikan dari pelaku pasar terhadap prospek bank digital tersebut pasca pencatatan saham perdana. Kinerja positif ini menunjukkan tingginya minat investor terhadap model bisnis digital Superbank serta ekspektasi pertumbuhan jangka menengah hingga panjang.

Hingga November 2025, Superbank membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp122,4 miliar, didukung lonjakan pendapatan bunga bersih sebesar 165% secara tahunan (YoY) menjadi Rp1,4 triliun. Kinerja intermediasi yang kuat tercermin dari pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 149% YoY menjadi Rp11,0 triliun dan penyaluran kredit yang meningkat 58% YoY mencapai Rp9,3 triliun, sehingga mendorong total aset tumbuh 69% YoY menjadi Rp18,0 triliun. Dari sisi operasional, Superbank telah melayani lebih dari 5 juta nasabah dengan rata-rata transaksi harian melampaui 1 juta transaksi per hari.

Bernadus Wijaya, CEO Sucor Sekuritas, menilai capaian kinerja Superbank hingga November 2025 mencerminkan fundamental yang semakin solid pasca IPO. "Kombinasi pertumbuhan laba, ekspansi kredit yang terukur, serta peningkatan transaksi harian menunjukkan bahwa Superbank tidak hanya bertumbuh secara agresif, tetapi juga semakin matang dari sisi fundamental," ujarnya.

Menurut Bernadus, keberhasilan Superbank memenuhi kriteria KBMI 2 dengan modal inti di atas Rp6 triliun memperkuat persepsi pasar terhadap keberlanjutan pertumbuhan jangka menengah. "Dengan struktur permodalan yang lebih kuat dan basis nasabah yang terus berkembang, Superbank memiliki ruang ekspansi yang menarik, yang pada akhirnya dapat menjadi katalis positif bagi valuasi saham ke depan," tambahnya.

Ke depan, Sucor Sekuritas optimistis Superbank memiliki prospek jangka panjang yang menarik, seiring meningkatnya penetrasi layanan perbankan digital serta kebutuhan pembiayaan di segmen ritel dan UMKM. Status KBMI 2 diyakini akan memperkuat daya saing Superbank di industri perbankan nasional dan mendukung fase pertumbuhan berikutnya sebagai perusahaan publik.

Selain itu, sebagai bagian dari Grab dan Emtek Group yang secara total memiliki lebih dari 50 juta pengguna, Bernadus Wijaya juga optimis Superbank akan berhasil memanfaatkan ekosistem ini untuk menjadi Bank Digital terbesar di Indonesia.

"Saya yakin dengan track record yang sangat baik hinggal bulan November 2025 ini, Superbank akan mampu memanfaatkan ekosistem yang dimiliki oleh Grab dan Emtek yang memiliki total lebih dari 50 juta pengguna - sehingga Superbank akan mampu menjadi Bank Digital terbesar di Indonesia dalam 2-3 tahun yang akan datang", tutup Bernadus Wijaya.

Filter