APLN Siap Percepat Pembangunan Proyek Propertinya Di IKN

FAC News

Toba Bara Mengantisipasi Efek Corona ke Proyek PLTU

Administrator - 06/04/2020 10:39

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA) berupaya menjaga kinerja perusahaan di tengah pandemi corona yang semakin mengkhawatirkan. Efek negatif wabah Covid-19 semakin terasa menghantam berbagai sektor ekonomi, termasuk pertambangan batubara.

Corporate Secretary PT Toba Bara Sejahtra Tbk, Pingkan Ratna Melati mengatakan, sejatinya pandemi corona belum begitu berdampak pada produksi batubara hingga akhir Maret tahun ini.

"Realisasi kinerja kuartal I 2020 masih berjalan baik, yang mana pencapaiannya masih sesuai target produksi," kata dia kepada KONTAN, Jumat (3/4) pekan lalu. Sepanjang tahun ini, TOBA menargetkan produksi batubara sebesar 5 juta ton.

Untuk menyiasati perkembangan terkini, Pingkan menyatakan, manajemen TOBA telah mengambil langkah antisipatif demi menjaga kinerja di tengah ancaman pandemi corona. Langkah antisipatif itu termasuk menjaga pasar ekspor Toba Bara.

Sepanjang tahun lalu, TOBA membukukan pendapatan US$ 525,52 juta. Realisasi ini meningkat 19,86% dibandingkan pendapatan 2018 yang sebesar US$ 438,44 juta.

Penjualan batubara kepada pihak ketiga di luar negeri masih menjadi penyumbang terbesar pendapatan TOBA, yakni US$ 303,97 juta atau 59% dari total pendapatan. Adapun penjualan batubara ke pasar lokal hanya sebesar US$ 4,5 juta (0,86% total pendapatan).

Sedangkan pendapatan konstruksi mencapai US$ 210,45 juta (40% total pendapatan). "Antisipasi TOBA itu antara lain tetap melakukan efisiensi semua lini bisnis. TOBA juga telah menyiapkan prosedur keberlangsungan usaha (business continuity plan)," kata Pingkan.

Upaya serupa juga diterapkan pada dua proyek pembangkit yang kini mereka bangun, yakni PLTU Sulbagut-1 di Gorontalo dan PLTU Sulut-3 di Sulawesi Utara masing-masing berkapasitas 2 x 50 megawatt (MW)

Proyek setrum tersebut masih berlangsung sesuai jadwal. Kendati demikian, TOBA tak menampik jika pandemi corona terus berlanjut maka evaluasi akan segera dilakukan. "Apabila penyebaran virus corona menjadi berkelanjutan untuk jangka waktu lama, kami perlu mengevaluasi kembali dampaknya terhadap pembangunan kedua PLTU tersebut," tutur Pingkan.

Catatan KONTAN, TOBA mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 160 juta. TOBA akan memakai sebagian besar dana capex untuk percepatan proyek pembangkit listrik.

Menurut Pingkan, proyek listrik berkontribusi cukup besar terhadap pendapatan tahun lalu. "Kenaikan pendapatan bersumber dari konstruksi dua proyek listrik," sebut dia.

Pingkan memerinci, pendapatan tersebut berasal dari pengakuan pendapatan dari konstruksi proyek pembangkit tenaga listrik Sulbagut-1 dan Sulut-3 berdasarkan perlakuan akuntansi PSAK 34 dan ISAK 16. Adapun pengakuan pendapatan dari kedua proyek itu sepanjang tahun lalu senilai US$ 210,45 juta.

Filter