APLN Siap Percepat Pembangunan Proyek Propertinya Di IKN

FAC News

Indofarma (INAF) Ingin Meraih Laba di 2020

Administrator - 08/01/2020 09:17

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan farmasi pelat merah PT Indofarma Tbk (INAF) menargetkan bisa mencetak keuntungan pada tahun ini. Manajemen Indofarma sudah menyiapkan beragam strategi untuk menghentikan kerugian yang terus terjadi sejak tahun 2017. Indofarma menikmati laba, terakhir kali pada 2016 sebesar Rp 8,16 miliar, turun tipis dari 2015 Rp 8,30 miliar.

Untuk kinerja tahun 2019, INAF kemungkinan masih akan merugi. Pasalnya, hingga kuartal III-2019 sudah terdapat kerugian yang dapat diatribusikan ke entitas induk senilai Rp 34,84 miliar. Jumlah itu turun tipis dibandingkan periode yang sama tahun 2018 sebesar Rp 35,09 miliar.

Direktur Keuangan & Human Capital PT Indofarma Tbk Herry Triyatno menyatakan, target tahun 2020 adalah mencetak laba sebesar Rp 8,9 miliar. Untuk mencapai target, Indofarma fokus pada perbaikan fundamental infrastruktur bisnis model dan restrukturisasi keuangan.

Restrukturisasi terutama pada pinjaman Indofarma di Bank Mandiri, BNI dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). INAF berhasil menyepakati perpanjangan tenor sampai 10 tahun dan keringanan suku bunga.

Hingga kuartal III-2019 INAF mencatatkan kewajiban Rp 705,94 miliar. Dari jumlah itu, pinjaman bank jangka pendek sebesar Rp 460,27 miliar dan jangka panjang Rp 44,08 miliar. Dengan utang itu, INAF harus mencatatkan biaya beban keuangan Rp 30,21 miliar.

Strategi lainnya, INAF akan menempuh lima pilar strategi. Kelima pilar tersebut adalah fokus pada segmen bisnis reguler, diversifikasi portofolio produk, efisiensi serta perbaikan struktur keuangan, perbaikan sumber daya manusia, dan disiplin dalam eksekusi.

Untuk strategi efisiensi, antara lain pengaturan shift produksi sehingga biaya lembur ditekan. INAF juga memperhitungkan belanja bahan baku berdasarkan proyeksi kebutuhan pasar untuk menghemat cost of fund sehingga zero inventory.

Efisiensi lainnya adalah membeli bahan baku sesuai kebutuhan dan bila memungkinkan membeli bersama grup usaha agar mendapatkan harga lebih rendah.

Langkah efisiensi diharapkan bisa menurunkan beban pokok Indofarma yang 71,52% dari jumlah pendapatan bersihnya atau sebesar Rp 417,67 miliar pada kuartal III-2019.

Alat kesehatan

Sedangkan untuk strategi bisnis tahun ini, Herry menyatakan manajemen Indofarma akan fokus pada segmen reguler dan perbaikan sistem penagihan utang. Mereka juga akan memperkuat bisnis alat kesehatan.

Indofarma sudah menyiapkan belanja modal untuk memuluskan rencananya ini. Herry mengungkapkan dana capital expenditure (capex) tahun ini sebesar Rp 56 miliar yang sebagian besar untuk bisnis alat kesehatan.

Dengan ekspansi tersebut, Herry memproyeksikan pendapatan dari alat kesehatan bisa mencapai Rp 300 miliar. Jumlah itu melonjak drastis dibandingkan tahun 2018 yang hanya Rp 3,13 miliar dan per akhir kuartal III 2019 sebesar Rp 12,35 miliar.

INAF sudah menjalin kerjasama dengan mitra perusahaan alat kesehatan dari China sebanyak delapan perusahaan produsen medical diposable atau consumable dan durable medical instrument untuk kategori electromedical. INAF juga menggaet 10 perusahaan produsen alat kesehatan asal Korea Selatan.

Filter