APLN Siap Percepat Pembangunan Proyek Propertinya Di IKN

FAC News

Tertekan Wabah Corona, ICP Bulan Februari Turun Jadi US$ 56,61 Per Barel

Administrator - 06/03/2020 14:16

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rata-rata harga minyak mentah Indonesia (ICP) bulan Februari 2020 turun US$ 8,77 per barel menjadi US$ 56,61 per barel akibat virus corona (Covid-19) yang terus merebak di China dan negara lainnya. Penyebaran yang terjadi pada sejumlah negara seperti Korea Selatan, Italia, Iran mengakibatkan kekhawatiran atas kondisi ekonomi global dan penurunan permintaan minyak mentah, menyebabkan harga mentah utama di pasar internasional kembali tertekan. Asal tahu saja, pada Januari lalu, ICP tercatat sebesar US$ 65,38 per barel.

Tim Harga Minyak Indonesia memaparkan, penurunan juga dialami harga ICP SLC pada Februari 2020 yang mencapai US$ 57,18 per barel atau turun sebesar US$ 8,59 per barel dari US$ 65,77 per barel pada Januari 2020. "Penurunan harga minyak mentah utama di pasar internasional pada Februari 2020 juga disebabkan oleh sentimen negatif pasar atas ketidakpastian sikap Rusia terhadap rencana OPEC+ untuk melakukan tambahan pemotongan produksi minyak mentah sebesar 600.000 barel per hari," jelas Tim Harga Minyak dalam keterangan resmi, Jumat (6/3).

Selain itu, adanya penurunan proyeksi permintaan minyak mentah global tahun 2020 juga dinilai sebagai penyebab turunnya harga minyak. International Energy Agency (IEA) melaporkan proyeksi permintaan minyak mentah global di tahun 2020 turun sebesar 500.000 barel per hari menjadi 100,1 juta barel per hari. Sementara, OPEC melaporkan proyeksi permintaan minyak mentah global di tahun 2020 turun sebesar 250.000 barel per hari menjadi 100,98 juta barel per hari. "Energy Information Administration (EIA) melaporkan peningkatan stok minyak mentah AS pada bulan Februari 2020 sebesar 8,3 juta barel menjadi sebesar 443,3 juta barel dibandingkan bulan Januari 2020," papar Tim Harga Minyak Indonesia.

Secara khusus untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah utama juga ditengarai oleh penurunan permintaan produk minyak mentah di China akibat penyebaran virus covid-19 yang mengakibatkan tidak beroperasinya transportasi umum dan rendahnya aktivitas ekonomi di negara tersebut. Selain itu, melambatnya pertumbuhan ekonomi India juga jadi penyebab.
 

Filter