APLN Siap Percepat Pembangunan Proyek Propertinya Di IKN

FAC News

Pembeli di Segmen Ini Masih Mendominasi Permintaan atas Alat Kesehatan

Administrator - 09/03/2020 10:38

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Permintaan alat kesehatan (alkes) di pasar domestik masih dalam tren pertumbuhan. Segmen pasar pemerintahan masih menjadi penyerap utama sektor industri farmasi ini.

Direktur Keuangan PT Indofarma Tbk (INAF), Herry Triyatno menjelaskan, selama ini sekitar 60% porsi penjualan alkes Indofarma menyasar segmen pasar pemerintah.

Adapun sisanya untuk memenuhi kebutuhan instansi swasta. Di segmen pemerintah, manajemen INAF melayani kebutuhan rumah sakit dan e-katalog dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Meski tahun lalu pesta demokrasi berlangsung, Herry mengaku tidak memiliki dampak terhadap permintaan alkes di pasaran. "Walau ada hajatan politik di 2019, penjualan alkes ke pemerintah tidak terdampak," jelas dia kepada KONTAN, Jumat (6/3).

Namun INAF tetap menggenjot segmen pasar swasta, dimana biasanya penagihan (collection) bisa lebih cepat agar cash flow perusahaan menjadi lebih likuid.

Herry memproyeksikan porsi penjualan alkes di segmen swasta tahun ini bisa mencapai 50% dari total penjualan alkes INAF.Tahun lalu, porsinya masih 40%. Di sepanjang 2020, INAF mematok target penjualan alat kesehatan mencapai Rp 400 miliar, lebih tinggi daripada pencapaian di tahun 2019 yang sebesar Rp 170 miliar.

Distributor alat kesehatan, PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) mengakui permintaan alkes dari pemerintah menjadi pendorong utama bisnis alkes di dalam negeri.

Direktur Utama IRRA, Pratoto S. Raharjo mengatakan, dari segi volume penjualan, produk jarum suntik paling banyak diserap Kementerian Kesehatan.

Namun manajemen Itama Ranoraya menjelaskan, penjualan alkes kepada pemerintah pada tahun lalu sempat mengalami penundaan. Kondisi tersebut akibat keterlambatan pengadaan lantaran ada pemilihan umum.

Di sepanjang tahun ini, IRRA menargetkan penjualan tumbuh 15%-18% year on year (yoy). Mereka menyiapkan belanja modal Rp 12 miliar untuk menambah jaringan pemasaran dan gudang

Filter