FAC Sekuritas Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan

FAC News

Wika Beton (WTON) Mengerek Kapasitas Produksi

Administrator - 21/02/2020 09:54

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Beton Tbk mendapatkan banyak kontrak baru di sepanjang tahun lalu. Anak usaha PT Wijaya Karya Tbk ini berhasil mencatatkan nilai kontrak Rp 8,3 triliun, meningkat 7,79% dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp 7,7 triliun.

Emiten berkode saham WTON yang juga anggota indeks Kompas100 ini, siap meningkatkan kapasitas produksi precast untuk memenuhi permintaan kontrak pada tahun ini. Wika Beton menargetkan sepanjang tahun ini mampu meningkatkan kapasitas produksi precast hingga 4 juta ton.

Secara bertahap, WTON berharap di kuartal pertama dapat meningkatkan kapasitas menjadi 3,8 juta ton. Saat ini, kapasitasnya 3,7 juta ton.

Yuherni Sisdwi, Sekretaris Perusahaan Wika Beton menyebutkan untuk mendukung rencana tersebut pihaknya akan mengalokasikan sebagian dana belanja modal atawa capital expenditure (capex).

"Kami merencanakan untuk menambah kapasitas, sebesar 30% dananya dari capex," terang dia saat dihubungi KONTAN, Rabu (19/2).

Saat ini WTON memiliki 14 pabrik dan satu mobile plant. Pabrik mereka tersebar antara lain di Boyolali, Subang, Karawang dan Majalengka.

Selain meningkatkan kapasitas pabrik, Wika Beton berniat menambah pabrik baru. Manajemen WTON membidik sejumlah daerah untuk pabrik baru antara lain di Pasuruan (Jawa Timur), Balikpapan (Kalimantan Timur) dan Boyolali (Jawa Tengah).

Setiap pabrik akan memiliki kapasitas berbeda-beda. Pabrik Pasuruan contohnya, akan menyokong kebutuhan 50.000 kubik beton pracetak. Pembangunan satu pabrik biasa memakan waktu enam bulan dan menelan anggaran Rp 300 miliar. Anggaran tersebut juga mencakup fasilitas pendukung pabrik seperti listrik, air, gas hingga komunikasi.

Selain pabrik di dalam negeri, terbersit niat Wika Beton untuk membangun pabrik di Filipina. Sejak tahun lalu, mereka mendapatkan tawaran membangun pabrik di Manila Filipina terkait dengan proyek rel kereta api sepanjang 150 kilometer (km).

Kontrak baru

Upaya peningkatan kapasitas pabrik sejalan dengan proyeksi permintaan kebutuhan beton pracetak dan turunannya. Bercermin pada perolehan kontrak baru tahun lalu, manajemen WTON menghitung akan ada permintaan kenaikan beton pracetak berkisar 15%-20% di tahun ini.Kebutuhan precast di sektor infrastruktur tetap mendominasi rencana perolehan kontrak. Selain itu, kelanjutan proyek yang telah dikerjakan sebelumnya juga menjadi pemicu permintaan di sektor precast.

Yuherni mencontohkan proyek LRT yang telah selesai dikerjakan pada trase Rawamangun - Kelapa Gading akan dilanjutkan kembali menuju Jakarta Internasional Stadium di Jakarta Utara yang berjarak sekitar 7 km. "Hal ini membuka peluang menambah perolehan kontrak baru dari proyek tersebut," tutur dia.

Terkait perolehan kontrak baru tahun 2020, manajemen Wika Beton menargetkan pertumbuhan kontrak baru tahun ini sebesar 16% year on year (yoy). Proyeksi pertumbuhan itu lebih tinggi dibandingkan tahun lalu karena proyek konstruksi bakal lebih ramai.

Hal ini karena tahun 2020 sudah tidak ada agenda politik seperti tahun 2019. Pada tahun politik, kegiatan pembangunan infrastruktur cenderung melambat dibandingkan tahun biasa.

Namun Yuherni belum berkenan memaparkan realisasi kontrak baru. Ia hanya memastikan perolehan kontrak masih sesuai dengan target internal, meskipun jumlahnya masih minim.

Hal itu sesuai dengan ritme yang selama ini terjadi. Manajemen WTON mencatat, perolehan kontrak senantiasa memiliki pola baku yakni rendah di semester pertama, kemudian bertambah besar pada semester berikutnya.

Untuk mengejar target bisnis pada tahun ini,  manajemen Wika Beton menyiapkan dana capex sebesar Rp 948 miliar. Selain untuk meningkatkan kapasitas pabrik, dana tersebut untuk mendukung sejumlah aksi korporasi demi memperkuat industri di hulu dan hilir bisnis precast.

"Antara lain memiliki bisnis yang menyuplai bahan baku precast, sedangkan pada bagian hilir berupa bisnis yang mengaplikasikan produk precast," terang Yuherni.

Filter