APLN Siap Percepat Pembangunan Proyek Propertinya Di IKN

FAC News

Waskita Beton Precast (WSBP) Incar Kontrak Bermargin Tebal

Administrator - 12/03/2020 09:41

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pencapaian pendapatan maupun laba bersih PT Waskita Beton Precast Tbk pada tahun lalu turun ketimbang tahun 2018. Anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk tersebut berniat memperbaiki kinerja dengan cara memburu pekerjaan yang menawarkan margin tinggi.

Sepanjang 2019, pendapatan usaha bersih Waskita Beton menurun 7,09% year on year (yoy) menjadi Rp 7,47 triliun. Sedangkan laba tahun berjalan mereka berkurang hingga 36,88% yoy menjadi Rp 806,15 miliar.

Pendapatan tahun lalu turun karena penyelesaian sejumlah proyek mundur dari jadwal yang seharusnya. Sementara Waskita Beton banyak mengerjakan proyek eksternal atawa di luar afiliasi dengan Grup Waskita Karya. 

"Proyek-proyek tahun 2019 lebih banyak dari proyek eksternal sehingga margin yang didapatkan lebih kecil," terang Siti Fathia Maisa Syafurah, Sekretaris Perusahaan PT Waskita Beton Precast Tbk saat dihubungi KONTAN, Rabu (11/3).

Agar rapor kinerja tahun lalu tak terulang, pada tahun ini Waskita Beton menerapkan efisiensi biaya. Misalkan saja melalui pengalokasian dana belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 390 miliar pada tahun 2020. Besarannya lebih kecil ketimbang capex 2019 yang mencapai Rp 923 miliar.

Waskita Beton bakal gencar mencari kontrak dengan margin yang lebih tinggi. Tak hanya di dalam negeri, perusahaan berkode saham WSBP di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut juga memburu pekerjaan di luar negeri.

Sejauh ini, Waskita Beton tengah menyusun nota kesepahaman (MoU) dengan perusahaan asal Malaysia untuk melakukan operasi bersama dalam beberapa proyek.

Salah satunya yakni proyek light rail transit (LRT) di Filipina yang kini dalam proses tender.

Adapun kontrak luar negeri yang sedang mereka tangani yakni sebuah proyek di Singapura senilai Rp 435 miliar dengan target penyelesaian tahun 2020.

Adapun di dalam negeri, Waskita Beton bakal terus bersinergi dengan anak-anak usaha BUMN lain.

Pada awal tahun ini,  perusahaan tersebut mengantongi kontrak baru dari PT Pertamina Trans Kontinental dan PT Angkasa Pura Properti.Kerjasama dengan Pertamina Trans Kontinental dalam bentuk perbaikan dan pembangunan pelabuhan. Sementara pekerjaan dari Angkasa Pura Properti berupa pembangunan dan pemeliharaan bandar udara (bandara).

Target kinerja

Namun hingga kini Waskita Beton dan kedua pemberi kerja tadi, baru sebatas sampai tahap perjanjian kerjasama. "Baru pada tahap penandatanganan nota kesepahaman," terang Siti.

Sambil berjalan, Waskita Beton mengembangkan produk baru. Perusahaan tersebut misalnya sudah memiliki spun pile atau tiang pancang berbentuk bulat dan berongga pada bagian tengah dengan diameter 1,2 meter (m) dan panjang 50 m.

Melalui beragam strategi tadi, sampai tutup tahun 2020 nanti Waskita Beton menargetkan perolehan kontrak baru senilai Rp 11,9 triliun. Sebanyak Rp 5,89 triliun di antaranya merupakan target dari kontrak eksternal. 

Sejalan itu, Waskita Beton berharap bisa membukukan pendapatan sebesar Rp 10 triliun dan laba bersih Rp 1,1 triliun.

Sejumlah proyek yang mereka pastikan bakal berkontribusi terhadap pendapatan seperti Tol Krian–Legundi–Bunder–Manyar, Tol Cimanggis-Cibitung, Tebing tinggi–Parapat dan Tol Kuala Tanjung–Indrapura.

Dalam keterangan tertulis kepada media pada Selasa (10/3) lalu, Direktur Utama PT Waskita Beton Precast Tbk  menyatakan realisasi kontrak baru sepanjang tahun lalu sebesar Rp 7,03 triliun.

Kontribusi kontrak eksternal tahun lalu 63,2% atau lebih besar ketimbang tahun 2018 yakni 36%. Nilai kontrak eksternal 2019 naik 82,72% yoy menjadi Rp 4,44 triliun.

Manajemen Waskita Beton melakukan transformasi bisnis lewat pembentukan unit bisnis pemasaran di wilayah Timur dan Barat Indonesia.

Ada pula pembentukan Divisi Precast, Divisi Readymix dan Divisi Quarry, Divisi Peralatan & Post Tension serta Departemen Manajemen Strategi & Kinerja.

Filter