KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) memperoleh pinjaman berjangka dari PT Bank Mizuho Indonesia senilai Rp 500 miliar. Pinjaman tersebut diperoleh melalui melalui anak usahanya, yakni PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo). Berdasarkan keterbukaan informasi TOWR, Rabu (4/3), fasilitas kredit tersebut memiliki jangka waktu pinjaman lima tahun terhitung sejak tanggal penandatanganan, yakni pada 2 Maret 2020. Fasilitas kredit ini bersifat fleksibel dan bakal digunakan untuk pembiayaan Protelindo secara umum.

"Jadi, bisa untuk macam-macam, misalnya modal kerja, belanja modal atau capital expenditure (capex), maupun refinancing pada waktu penarikan nanti," kata Adam Gifari, Wakil Direktur Utama TOWR saat dihubungi KONTAN, Rabu (4/3). Adam enggan menyebutkan tingkat bunga atas pinjaman tersebut. Akan tetapi, menurut dia, rata-rata bunga pinjaman TOWR sekitar 6% per tahun.

Perjanjian fasilitas ini bukan termasuk transaksi material. Pasalnya, nilai transaksinya kurang dari 20% ekuitas TOWR, berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2018 yang telah diaudit. Transaksi ini juga tidak menimbulkan dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan dan kelangsungan usaha TOWR. TOWR menyiapkan capex sebesar Rp 3 triliun sampai Rp 3,5 triliun tahun ini. Tahun ini, pesanan TOWR akan lebih banyak berupa fiber optic.

Ini dikarenakan fiber optic banyak digunakan oleh para operator telekomunikasi untuk menghubungkan data dari menara ke menara dalam jumlah banyak. Tahun ini TOWR akan punya total fiber optic sepanjang 36.000 kilometer. Ini termasuk dengan fiber optic yang sudah dibangun pada 2019. TOWR juga menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 9%-10% tahun ini. Target tersebut tidak jauh berbeda dengan target pertumbuhan pada tahun lalu yang berkisar di antara 8%-9%.