EmitenNews.com - Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) per 30 Juni 2024 mencatat laba bersih Rp59,82 miliar. Anjlok 44 persen dari episode sama tahun lalu senilai Rp107,74 miliar. Jadi, laba per saham dasar turun ke level Rp37 dari sebelumnya Rp67. 

Pendapatan usaha Rp567,95 miliar, susut 1,84 persen dari edisi sama tahun lalu Rp578,62 miliar. Beban pokok pendapatan Rp19,85 miliar, naik tipis dari Rp17,57 miliar. Beban langsung Rp273,41 miliar, bengkak dari Rp251,94 miliar. Beban pokok pendapatan dan beban langsung Rp293,26 miliar, naik dari Rp269,51 miliar. 

Laba kotor Rp274,68 miliar, merosot dari Rp309,10 miliar. Pendapatan bunga Rp7,51 miliar, turun dari Rp10,47 miliar. Pendapatan lainnya Rp7,71 miliar, susut dari Rp20,14 miliar. Beban umum dan administrasi Rp120,69 miliar, bengkak dari Rp104,75 miliar. Beban penjualan Rp15,33 miliar, bengkak dari Rp9,22 miliar. 

Rugi selisih kurs Rp311 juta, bengkak dari Rp2 juta. Beban lain-lain Rp14,20 miliar, naik dari Rp9,63 miliar. Total beban usaha Rp135,31 miliar, bengkak dari Rp92,99 miliar. Laba usaha Rp139,36 miliar, turun dari Rp216,11 miliar. Laba sebelum pajak Rp85,85 miliar, turun dari Rp160,50 miliar. 

Total ekuitas Rp1,67 triliun, naik tipis dari episode akhir tahun lalu Rp1,66 triliun. Jumlah liabilitas terkumpul Rp1,99 triliun, susut tipis dari akhir tahun sebelumnya Rp2,07 triliun. Jumlah aset Rp3,66 triliun, menciut dari akhir tahun lalu Rp3,74 triliun.