FAC Sekuritas Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan

FAC News

Simak Strategi Elnusa (ELSA) Mengantongi Pendapatan Rp 9 Triliun

Administrator - 25/02/2020 10:53

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Elnusa Tbk terus berupaya memacu bisnis pada tahun ini. Emiten berkode saham ELSA Bursa Efek Indonesia (BEI) yang juga anggota indeks Kompas100 ini, optimistis bisa mengantongi pendapatan hingga Rp 9 triliun pada tahun ini.

Head of Corporate Communication PT Elnusa Tbk, Wahyu Irfan mengatakan, penopang utama pendapatan pada tahun ini masih berasal dari segmen distribusi dan energi serta segmen jasa hulu minyak dan gas.

Adapun persentase jasa distribusi dan logistik energi terhadap total pendapatan Elnusa mencapai 49% di sepanjang tahun lalu.

“Sementara jasa hulu migas menyumbang kontribusi 46%,” kata dia kepada KONTAN, Senin (24/2).

Manajemen ELSA memastikan akan lebih gencar membidik kontrak-kontrak baru. Sebelumnya, Elnusa fokus pada pemberian layanan atau jasa energi kepada pelanggan. Namun, sejak 2019 lalu, ELSA telah melakukan penjajakan usaha baru yang lebih berbasis aset.

Nah, salah satu penjajakan usaha baru adalah pembelian depot LPG di Amurang, Sulawesi Utara. “Pada tahun 2020, kami akan kembali menggencarkan investasi berbasis aset ini,” ujar Wahyu.

Berdasarkan catatan KONTAN, manajemen ELSA telah menyiapkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp 1,4 triliun sepanjang 2020.

Penggunaan capex tersebut untuk investasi yang mendukung pertumbuhan kinerja ELSA.

Ekspansi ke luar negeri

Wahyu menjelaskan, Elnusa berupaya menangkap peluang rencana pemerintah untuk meningkatkan target produksi siap jadi atau lifting minyak sebesar 755.000 barel per hari (bopd) dan lifting gas 1.250 barel setara minyak per hari (boepd) pada tahun ini.Prediksi Wahyu, kenaikan target lifting migas akan mendongkrak permintaan jasa pengelolaan sumur. Sebab, masih cukup banyak sumur tua yang berada di Indonesia. “Untuk pengaruhnya terhadap bisnis ELSA, bergantung pada geliat kontraktor kontrak kerjasama (KKKS),” sebut dia.

Terlepas dari itu, ELSA memastikan akan menyiapkan berbagai investasi untuk menangkap peluang tersebut.

Salah satu langkah yang ditempuh ELSA adalah fabrikasi hydraulic workover unit (HWU) guna mendukung kerja ulang sumur.

ELSA juga fokus pada beberapa proyek besar yang sedang berjalan, seperti jasa cementing di area Blok Mahakam.

Kini, ELSA sedang melakukan penjajakan kembali terkait peluang bisnis baru di luar negeri. Namun, Wahyu belum bisa bicara panjang lebar mengenai rencana tersebut.

Sedangkan segmen bisnis yang akan menjadi prioritas ELSA untuk ekspansi di luar negeri adalah jasa hulu migas. “Tapi tidak menutup kemungkinan ada segmen jasa lainnya,” ungkap dia.

Memang, ELSA pernah bekerjasama dengan Advent Oilfield Service, perusahaan jasa migas untuk mendukung jasa data field processing di India. Kerja sama ini berlangsung sejak 2016 dan berlanjut hingga kini.

Pertengahan tahun lalu, ELSA bermitra dengan Soco Exploration Ltd asal Vietnam untuk proyek survei seismic laut 2D di Semenanjung Indocina, Vietnam.

Pada saat yang sama, ELSA mendapat tawaran kerjasama dengan perusahaan migas asal Madagaskar, Afrika.Mengenai kinerja, ELSA sukses meraih kinerja mentereng di tahun lalu lantaran pendapatannya melonjak 26,58% year on year (yoy) menjadi Rp 8,38 triliun.

Wahyu mengklaim, faktor utama di balik peningkatan pendapatan Elnusa adalah strategi diversifikasi portofolio yang sukses dijalankan.

Strategi tersebut dilakukan untuk menjawab tantangan seperti penurunan harga minyak global dan peralihan blok terminasi ke Pertamina.

Yang mana, penurunan harga minyak sejatinya mengakibatkan adanya permintaan diskon besar pada harga jasa migas ELSA.

Di sisi lain, ketika harga minyak global kembali naik, hal ini tidak serta merta langsung meningkatkan harga jasa migas ELSA, melainkan lebih dulu menggairahkan aktivitas eksplorasi KKKS.

“Sementara itu peralihan blok terminasi ke Pertamina dan gairah aktivitas eksplorasi migas memberi peluang positif bagi Elnusa,” ungkap Wahyu.

Filter