IQPlus, (10/3) - Produsen jamu terbesar di Indonesia, PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) berencana memperluas jaringan distribusi, memperkuat penetrasi pasar, dan mempercepat inovasi produk di tahun 2025 ini.

"Perusahaan optimis mencapai pertumbuhan 10 persen dalam penjualan dan laba bersih, dengan memanfaatkan ekuitas merek yang kuat, posisi keuangan yang solid, dan komitmen terhadap inovasi," jelas keterangan perseroan dikutip dari laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Sabtu 8 Maret.

Lebih lanjut, SIDO tetap berada pada posisi yang kuat untuk menangkap peluang di pasar herbal dan kesehatan konsumen yang terus berkembang, untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi pemegang saham.

Sebagai informasi, SIDO membukukan kinerja solid sepanjang tahun 2024, didorong oleh pertumbuhan volume, ekspansi pasar berkelanjutan, dan inovasi produk, serta memperkuat posisinya sebagai pemimpin industri herbal di Indonesia, di tengah tantangan ekonomi makro.

Dikutip dari keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat 7 Maret, perusahaan mencatat penjualan bersih full year 2024 sebesar Rp3,92 triliun, meningkat 10 persen secara tahunan, ditopang oleh kinerja yang kuat di seluruh segmen: Herbal & Suplemen (+6 persen YoY), Makanan & Minuman (+18 persen YoY) serta Farmasi (+10 persen YoY).

Marjin laba bruto meningkat menjadi 59 persen, mencerminkan efisiensi operasional, skala ekonomi, dan harga bahan baku segmen makanan & minuman yang lebih rendah. Laba operasi melonjak 24 persen menjadi Rp1,47 triliun, didorong oleh volume penjualan yang lebih tinggi dan manajemen biaya yang efektif.

Laba bersih juga tumbuh 23 persen menjadi Rp1,17 triliun, dengan marjin laba bersih menjadi 30 persen, mencerminkan efisiensi biaya dan leverage operasional.