APLN Siap Percepat Pembangunan Proyek Propertinya Di IKN

FAC News

Sederet Tekanan Bikin IPO Keluarga BUMN Terus Molor

Administrator - 18/09/2020 08:23

Bisnis.com, JAKARTA — Sederet rencana penawaran umum perdana saham emiten keluarga badan usaha milik negara (BUMN) belum terealisasi hingga menjelang akhir kuartal III/2020. 

Kondisi pasar modal dan makro yang kurang bersahabat sepanjang tahun ini membuat rencana melepas saham kepada publik tertunda. Berdasarkan data PT Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga Kamis (17/9/2020), tercatat sebanyak 46 emiten baru melantai sepanjang periode berjalan 2020. 

Namun, tidak ada satu pun pendatang baru dari induk atau entitas anak badan usaha milik negara (BUMN). BEI terakhir kali kedatangan emiten baru dari keluarga BUMN pada akhir Desember 2018.


“Dengan adanya Covid-19, maka rencana IPO akan diperkirakan pada 2021 atau 2022,” jelasnya kepada Bisnis, Kamis (17/9/2020).Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya (Persero) Muhammad Fauzan mengungkapkan rencana penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) anak usaha masih dalam persiapan. Perseroan menurutnya akan membawa PT HK Infrastruktur (HKI), PT HK Realtindo (HKR), dan PT Hakaaston (HKA).

Fauzan mengatakan keputusan anak usaha mana yang akan IPO lebih dulu sangat tergantung kajian dan kondisi pasar saat keputusan dibuat. Selain itu, perseroan juga akan melihat momentum.


PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. sebelumnya telah menyampaikan rencana untuk membawa PT Wijaya Karya Realty (Wika Realty) pada 2020. Kontraktor pelat merah itu menargetkan penghimpunan dana lewat initial public offering (IPO) hingga Rp2 triliun dengan melepas 35 persen saham kepada publik.“Persiapan seperti program yang sudah dibuat dan masih on track,” imbuhnya.

Emiten berkode saham WIKA itu juga pernah menyatakan akan membawa PT Wijaya Karya Industri & Konstruksi (Wikon) juga melantai di Bursa Efek Indonesia. Rencana kepemilikan saham yang akan dilepas kepada publik sebanyak 20 persen hingga 30 persen dengan target dana Rp1,2 triliun—Rp1,8 triliun.


“Kami belum bisa memastikan waktunya,” ujarnya.Saat dimintai konfirmasi Bisnis, Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Mahendra Vijaya menyatakan mengevaluasi ulang rencana IPO Wika Realty dan Wikon. Keputusan itu setelah mempertimbangan kondisi pandemi Covid-19 dan situasi makro ekonomi.

Di lain pihak, Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan akan membawa PT Krakatau Bandar Samudera, PT Krakatau Tirta Industri, PT Krakatau Industrial Estate Cilegan, dan PT Krakatau Daya Listrik untuk IPO. Akan tetapi, rencana itu menurutnya akan dieksekusi pada waktu yang tepat.

Sebelumnya, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT PP (Persero) Tbk. Agus Purbianto mengungkapkan awalnya merencanakan IPO PT PP Infrastruktur pada 2021. Akan tetapi, rencana itu kembali mundur akibat penyebaran pandemi Covid-19.

Emiten berkode saham PTPP itu mengharapkan dapat melepas 30 persen kepemilikan di PP Infrastruktur lewat IPO. Dari situ, perseroan ingin mendapatkan dana segar Rp1,2 triliun hingga Rp1,3 triliun.

“Kalau di bawah Rp1 triliun tidak akan IPO. PP Infrastruktur paling dekat 2022,” paparnya.

Filter