IQPlus, (15/12) - PT Samcro Hyosung Adilestari Tbk (ACRO) berencana melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO). Untuk jumlah saham yang ditawarkan maksimum sebanyak 693.828.000 saham baru serara 20% dari modal dan ditempatkan penuh pada nominal Rp20 per lembar.

Dalam prospektus ringkasnya disebutkan bahwa calon emiten produsen dan pedagang pita lebar perekat dan pengencang ini, menawarkan harga saham di level Rp103 hingga Rp108 per saham. Dengan demikian, ACRO berpotensi meraih dana segar berkisar Rp71,4 miliar hingga Rp74,9 miliar.

Dalam perhelatannya ini, ACRO akan dibantu oleh penjamin pelaksana emisi yakni UOB Kay Hian.

Selain saham, ACRO juga menawarkan sebanyak 231.276.000 Waran Seri I. Dimana, setiap 3 saham mendapat 1 waran atau dengan Rasio 1:3 saham dengan harga pelaksanaan Rp186 per lembar. Jadi, diperkirakan Perseroan juga akan memperoleh dana hingga Rp43,01 miliar dari hasil Waran. Pada saat yang sama perseroan menawarkan sebanyak 346.913.800 saham kepada karyawan, Direksi dan Komisaris dalam Program Pemberian Opsi Kepemilikan Saham Kepada Manajemen dan Karyawan (Management and Employee Stock Option Plan/MESOP).

Untuk penggunaan dana hasil IPO, ACRO akan mengalokasikan sekitar 30% untuk pembelian mesin produksi produksi produk baru dan peningkatan serta otomatisasi produksi. Sementara, sekitar 15% dana hasil IPO akan dipergunakan untuk sewa gedung dan membeli kendaraan operasinal. Sisanya, untuk pembelian kebutuhan bahan baku dan membiayai kegiatan operasional seperti biaya pemasaran, biaya SDM, biaya promosi, biaya desain kemasan, biaya perbaikan, pemeliharaan mesin dan bangunan, serta biaya overhead pabrik.