IQPlus, (29/11) - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) melaporkan, realisasi belanja modal selama sembilan bulan pertama tahun ini mencapai USD132 juta, yang sebesar 57 persennya digunakan di usaha hilir dan selebihnya untuk memenuhi kebutuhan di bidang hulu.

Menurut Direktur PGAS, Rosa Permata Sari, sejumlah proyek yang menyerap dana capex tersebut di antaranya, gasifikasi kiang minyak Pertamina melalui Pipa Gas Senipah-Balikpapan, jaringan gas kota dan revitalisasi terminal LNG Arun. Perlu diketahui, Pipa Senipah-Balikpapan sudah terpasang 76 kilometer dari target 78 km.

"Mengenai besaran capex untuk tahun 2024, saat ini masih dalam persetujuan dewan komisaris. Kami sudah menyiapkan beberapa inisiatif investasi untuk dapat mendorong pertumbuhan perusahaan ke depan," Rosa saat pelaksanaan Public Expose Live 2023, Rabu (29/11).

Dia memaparkan, inisiatif PGAS tersebut seperti pengembangan jaringan pipa gas ke kawasan industri, yakni Kawasan Industri Kendal dan Kawasan Industri Terpadu Batang di Jawa Tengah. "Tentunya ini akan mengoptimalkan monetisasi gas dari Lapangan Jambaran Tiung Biru," jelas Rosa.

Selanjutnya, kata dia, ada pula inisiatif pembangunan pipa gas bumi ke pelanggan ke sektor industri komersial dan rumah tangga, sejalan dengan upaya PGAS untuk meningkatkan volume penjualan. "Kami juga akan melakukan pengembangan blok hulu migas dari PT Saka Energi Indonesia, terutama di Blok Pangkah," imbuhnya.

Terkait pencapaian operasional PGAS pada Kuartal III-2023, pengaliran gas bumi di bisnis transmisi mencapai 1.444 MMSCFD atau bertumbuh 8 persen (y-o-y), karena mengalirnya gas di Pipa Transmisi Gresik-Semarang. Volume niaga gas bumi bertumbuh 5 persen menjadi menjadi 935 BBTUD, dengan jumlah pelanggan mencapai 839 ribu pihak dan volume terbesarnya dari pembangkit listrik, industri kimia, keramik, makanan dan pupuk.

Sementara itu, portofolio usaha lain yang dilaksanakan oleh anak perusahaan PGAS yang mengalami pertumbuhan kinerja adalah transportasi minyak sebesar 42,9 MMBOE atau bertumbuh 400 persen, karena penyaluran minyak melalui pipa Rokan. Kemudian, pada regasifikasi LNG terdapat kenaikan 21 persen menjadi 158 BBTUD, yang disebabkan oleh kenaikan permintaan di LNG Hub Arun.

Pada kesempatan yang sama, Direktur PGAS, Fadjar Harianto Widodo mengatakan, peningkatan kinerja operasional tersebut telah mendorong pendapatan (konsolidasian) selama sembilan bulan pertama di 2023 menjadi USD2,69 miliar atau bertumbuh 2 persen (y-o-y).

Sayangnya, laba bersih PGAS untuk periode Januari-September 2023 tercatat anjlok 36,07 persen (y-o-y) menjadi USD198,6 juta, terutama disebabkan oleh lonjakan sejumlah beban selama sembilan bulan pertama tahun ini.