APLN Siap Percepat Pembangunan Proyek Propertinya Di IKN

FAC News

Pan Brothers (PBRX) Akan Genjot Potensi Pasar Ekspor

Administrator - 27/12/2019 09:56

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan tekstil PT Pan Brothers Tbk (PBRX, anggota indeks Kompas100) optimistis bisa memanfaatkan peluang dari pasar global. Pan Brothers akan menjadi bagian tidak terpisahkan dalam upaya pemerintah mengerek pasokan tekstil dan produk tekstil (TPT) ke pasar global hingga tahun 2030.

Sebelumnya, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memproyeksikan pada tahun 2030 Indonesia bakal menjadi pemasok 5% produk TPT untuk kebutuhan global. Porsi tersebut setara dengan US$ 48,2 miliar. Hingga tahun 2018, Indonesia baru memenuhi 1,7% kebutuhan tekstil dunia atau US$ 13,2 miliar.

Sejalan dengan rencana itu, Pan Brothers siap memasok kebutuhan produk tekstil global pada tahun 2030, sebagaimana proyeksi para pelaku industri di dalam negeri.

"Proyeksi ini karena adanya shifting bisnis tekstil dunia yang awalnya berpusat di China bergeser ke beberapa negara, yakni Vietnam, Bangladesh dan Indonesia," ungkap Vice Chief Executive Officer PT Pan Brothers Tbk Anne Patricia Sutanto, kepada KONTAN, Rabu (18/12) lalu.

Anne menyebutkan, dari tujuh tahun yang lalu, Pan Brothers sudah memprediksi fenomena shifting pusat tekstil dari Tiongkok ke negara lain, termasuk ke Indonesia.

Manajemen Pan Brothers melihat dari beberapa hal, salah satunya adalah China yang membidik gross domestic bruto (GDP) per kapita tumbuh sangat tinggi.

Kemudian produk TPT China yang delapan tahun terakhir mampu menguasai 50% pangsa pasar dunia, namun belakangan menyusut menjadi 31% pada tahun 2018.

Berkaca pada fenomena tersebut, Anne bilang, Pan Brothers sudah melakukan sejumlah ikhtiar untuk mengikuti laju perkembangan tekstil dunia yang akan berpindah ke negara Asia lainnya.

Oleh sebab itu, emiten berkode saham PBRX di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini terus berupaya meningkatkan working capital dengan menggelar rights issue pada rentang 2011- 2014 demi memperkuat modal. Hingga pengujung 2017, mereka juga merilis obligasi korporasi untuk kebutuhan ini.

Menurut Anne, seluruh aksi korporasi Pan Brother untuk memperkuat modal kerja, terutama up-grading permesinan. Setiap tahun, manajemen Pan Brothers selalu mengucurkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 7 juta hingga US$ 8 juta untuk meningkatkan kinerja mesin di luar pembangunan pabrik.

Adapun pada tahun ini, PBRX juga menganggarkan dana belanja modal sebesar US$ 11 juta sampai US$ 12 juta untuk prototyping industry 4.0 ke beberapa pabrik yang dianggap siap.

Sedangkan untuk tahun depan, manajemen PBRX terus berkomitmen meningkatkan otomatisasi, digitalisasi dan up skilling di seluruh lini personal yang ada. Langkah dan strategi ini untuk menyongsong laju industri 4.0 dengan menyiapkan capex sebesar US$ 15 juta.

Anne mengemukakan, Pan Brothers menggunakan mayoritas dana belanja modal untuk mengoptimalkan jam kerja.Alhasil, dari yang hanya satu shift saat ini bisa menjadi dua shift. "Kami ingin membangun seluruh pabrik agar bisa menjalankan dua shift. Apabila berhasil, kami akan tambah lagi menjadi tiga shift," ungkap dia.

Selain menjalankan otomatisasi, Pan Brothers akan mengakuisisi sistem radio frequency identification flow sebagai software platform. Anne menambahkan, sistem tersebut akan menghubungkan seluruh data dari 25 pabrik milik Pan Brothers.

Filter