FAC News

Makin Bengkak, IBFN 2024 Timbun Defisit Rp1,59 Triliun
EmitenNews.com - Intan Baru Prana (IBFN) menyudahi 2024 dengan rugi Rp101,31 miliar. Bengkak 49 persen dari episode sama tahun sebelum tekor Rp67,79 miliar. Dengan hasil tersebut, rugi per saham dasar bengkak menjadi Rp66,76 dari sebelumnya Rp44,68.
Pendapatan terkumpul Rp4,38 miliar, mengalami peningkatan tipis dari akhir tahun sebelumnya Rp3,9 miliar. Pendapatan jasa Rp22,99 miliar, melejit 8.414 persen dari posisi sama akhir 2023 senilai Rp271,03 juta. Pendapatan usaha Rp27,38 miliar, melangit 556,59 persen dari posisi sama tahun sebelumnya Rp4,17 miliar.
Beban pokok pendapatan Rp23,41 miliar, bengkak signifikan dari Rp4,93 miliar. Laba kotor tercatat Rp3,96 miliar, melambung 628 persen dari sebelumnya tekor Rp756,92 juta. Beban umum dan administrasi Rp11,39 miliar, susut dari Rp12 miliar. Rugi penurunan nilai Rp79,88 juta, drop 107,98 persen dari episode sama tahun sebelumnya surplus Rp9,89 miliar.
Beban keuangan Rp40,24 miliar, bengkak dari Rp28,86 miliar. Bagi hasil Rp18,76 miliar, bengkak dari Rp14,82 miliar. Untung selisih kurs Rp401,49 juta, melesat 123 persen dari minus Rp1,73 miliar. Pendapatan bunga dan denda Rp888,19 juta, anjlok 67 persen dari episode sama tahun sebelumnya Rp2,69 miliar. keuntungan lain-lain Rp4,17 miliar, drop dari Rp17,96 miliar.
Rugi sebelum pajak Rp61,05 miliar, bengkak dari Rp27,63 miliar. Beban pajak Rp40,26 miliar, naik dari Rp40,15 miliar. Jumlah defisiensi molda Rp732,43 miliar, bengkak dari Rp631,13 miliar. Defisit Rp1,59 triliun, bengkak dari Rp1,49 triliun. Total liabilitas Rp1,13 triliun, bengkak dari Rp1,1 triliun. Jumlah aset Rp403,59 miliar, susut dari Rp472,51 miliar.