KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) terus melakukan ekspansi. Tahun ini, Prodia berencana untuk membuka 5 hingga 7 gerai baru.

Corporate Secretary Assistant Manager Prodia Widyahusada Dinar Primasari mengatakan, tahun lalu Prodia melakukan relokasi dan membuka beberapa cabang baru. Misalnya, di bilangan Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Depok, Tangerang, Bekasi, Gianyar, Pontianak dan Makassar.

Selain itu, emiten yang bergerak di bidang jasa kesehatan tersebut membuka layanan klinik spesial Prodia Senior Health Centre di Surabaya.

Untuk ekspansi tahun ini, Prodia menyediakan anggaran belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 350 miliar. Jumlah ini sama dengan capex tahun lalu.

"Anggaran capex sebagian besar akan digunakan untuk pengembangan sistem teknologi informasi, pengembangan jejaring outlet, dan peningkatan kualitas layanan," ujar Dinar, Ahad (26/1) lalu.

Meski tidak menyebut angka pasti, Dinar berharap, pendapatan dan laba bersih Prodia tahun ini kurang lebih bisa sama atau bahkan lebih baik dibandingkan dengan pencapaian di tahun lalu.

Mengutip laporan keuangan per 30 September 2019, Prodia membukukan pendapatan bersih mencapai Rp 1,24 triliun. Angka ini naik 10,9% dibanding periode sama 2018 sebesar Rp 1,11 triliun.

Selama sembilan bulan pertama tahun lalu, Prodia mengantongi laba bersih sebanyak Rp 120,97 miliar atau naik 13,6% ketimbang periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 106,49 miliar.

Terkait nilai tukar rupiah yang belakangan menguat terhadap dollar Amerika Serikat, Dinar memastikan, Prodia tidak sepenuhnya mengandalkan impor untuk penyediaan alat atau bahan baku laboratorium. Sehingga, tidak terlalu berdampak signifikan ke Prodia. Apalagi, ia menambahkan, sudah ada langkah mitigasi berupa kesepakatan soal perubahan kurs rupiah.