APLN Siap Percepat Pembangunan Proyek Propertinya Di IKN

FAC News

Indo Tambangraya Megah (ITMG) Berupaya Mempertahankan Pangsa Pasar Ekspor

Administrator - 23/12/2019 09:52

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski performa keuangan melemah, PT Indo Tambangraya Megah Tbk, masih mencatatkan produktivitas yang positif. Perusahaan tambang batubara bersandi ITMG di bursa ini terus berupaya agar hasil produksi bisa terserap optimal oleh pasar.

Hingga kuartal III-2019, ITMG, anggota indeks Kompas100 ini memproduksi batubara sebanyak 18,2 juta ton atau naik 15,92% year on year (yoy). Mereka juga masih optimistis mampu memproduksi 23,5 juta ton batubara hingga tutup tahun nanti.

Untuk target produksi batubara tahun depan, Direktur Hubungan Investor ITMG Yulius Gozali mengatakan, pihaknya masih membahas hal itu karena sedang dalam proses finalisasi.

Jika ditelusuri, penjualan batubara Indo Tambangraya per kuartal tiga lalu masih didominasi ekspor ke Asia Tenggara, India, dan Pakistan senilai US$ 530,94 juta. Kemudian diikuti oleh Taiwan, China, Hong Kong, dan Korea sebesar US$ 328,95 juta.

Yulius bilang, permintaan ekspor masih tergolong stabil meski terjadi penurunan harga batubara. "Kebanyakan pelanggan ITMG adalah pelanggan premium yang cocok dengan jenis batubara produksi perusahaan," kata dia, Jumat (20/12).

ITMG juga berusaha mempertahankan pangsa pasar ekspor yang sudah ada sembari terus menjajaki potensi pasar baru di negara-negara berkembang seperti Vietnam, Bangladesh, dan Myanmar.

Sementara itu, Yulius tidak menjelaskan secara rinci capaian produksi batubara ITMG khusus untuk domestic market obligation (DMO) sampai saat ini. Yang pasti, ITMG memasarkan 15% dari volume penjualan batubara secara keseluruhan untuk pasar domestik di tahun ini.

Sisanya, transfer kuota demi memenuhi kewajiban DMO batubara. Sebagian besar batubara kami berkalori tinggi, sehingga tidak cocok bagi pasar dalam negeri, sebut Yulius, Jumat (20/12).

Meski berhasil mencetak produktivitas lumayan besar, ITMG justru mengalami penurunan pendapatan di kuartal III-2019 yakni sebesar 7,8% yoy menjadi US$ 1,30 miliar. Di saat yang sama, laba bersih perusahaan turun 49,23% yoy menjadi US$ 101,21 juta.

Menurut Yulius, kinerja perusahaan masih akan bergantung pada kondisi harga batubara di tahun depan. Alhasil, perusahaan belum bisa memproyeksikan target untuk tahun 2020. "Jika perang dagang antara AS-China berakhir, maka perekonomian global kembali bergairah, dan akan mendorong perbaikan harga batubara," ungkap dia.

Itu sebabnya, strategi tahun depan lebih ke efisiensi biaya operasional dan finansial secara efektif. Yulius menambahkan, ITMG masih terus mencari peluang untuk mengakuisisi lahan tambang baru pada tahun depan, meski belum bisa dipastikan.

Filter