FAC News

Estika Tata Tiara (BEEF) Siap Menghimpun Pendanaan Rp 80 Miliar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah ketatnya persaingan bisnis daging olahan dan makanan beku, PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) terus memperkuat posisinya di pasar. Manajemen BEEF siap menghimpun pendanaan baru untuk mendorong ekspansi bisnisnya. Salah satunya lewat penerbitan saham baru melalui skema penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) alias private placement.
Direktur Utama PT Estika Tata Tiara Tbk Yustinus Sadmoko mengatakan, mereka memiliki waktu untuk melakukan penawaran dan menggaet investor baru hingga dua tahun ke depan. "Maksimal saham yang kami terbitkan sekitar 10%, soal harga tentu kalau bisa harga (saham) setinggi-tingginya di pasar," ujar dia ditemui usai RUPSLB, Kamis (5/3). Dari aksi korporasi tersebut, manajemen BEEF memproyeksikan dana yang terkumpul berkisar Rp 70 miliar hingga Rp 80 miliar. Menurut Yustinus, ada beberapa investor yang menyatakan ketertarikan langsung kepada perusahaan, namun belum ada yang bersepakat.
Dia menjelaskan, dana hasil private placement akan digunakan untuk investasi dan menambah modal kerja di masa mendatang. BEEF masih berkutat pada tulang punggung bisnisnya, yakni frozen product atau produk beku. Mereka terus meningkatkan tim penelitian dan pengembangan untuk melaksanakan inovasi di segmen makanan beku (frozen food) dan tidak terbatas pada produk daging saja. Sebelumnya Estika Tata Tiara juga memproduksi frozen food non daging seperti bakpao mini dengan merek Kipao.
"Target kami dalam 3-4 tahun mendatang masuk tiga besar pemain frozen food di Indonesia," terang Yustinus. Oleh karena itu, mereka terus berekspansi. Lewat salah anak usahanya, BEEF telah menambah satu pabrik baru di Cikarang, Jawa Barat. Pabrik tersebut memproduksi segala produk mulai dari daging beku, daging olahan hingga makanan beku dengan kapasitas terpasang 50 ton per hari atau 1.500 ton dalam sebulan. Manajemen BEEF sudah mendirikan dan membeli lahan pabrik sejak tahun lalu dan saat ini sedang proses instalasi alat, nilai investasinya sebesar Rp 55 miliar.
Tahun ini, Estika Tata Tiara mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) di bawah Rp 200 miliar. Dana itu untuk memperkuat lini distribusi serta meningkatkan kapasitas produksi di beberapa pabrik. Mengacu data laporan keuangan yang belum diaudit, menurut Yustinus, BEEF mencatatkan pendapatan bersih senilai Rp 1,2 triliun pada tahun lalu. Jumlah tersebut tumbuh 34% dibandingkan pendapatan bersih pada tahun 2018 senilai Rp 895 miliar. Terkait proyeksi pertumbuhan bisnis pada tahun ini, sebelumnya manajemen BEEF membidik pendapatan bersih di level Rp 1,7 triliun dan laba bersih Rp 88 miliar. Yustinus bilang, target tersebut masih dikaji kembali mengingat kondisi ekonomi makro di awal tahun mengalami banyak tantangan.