IQPlus, (18/9) - PT. Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) dan anak usahanya serta PT Bank Mandiri Tbk, (BMRI) telah melakukan penandatanganan perjanjian perpanjangan fasilitas kredit pada tanggal 12 September 2024.

Amelia Allen Head of Legal dan Corporate Secretary ERAA dalam keterangan tertulisnya Selasa (17/9) menyampaikan bahwa ERAA dan anak usahanya yaitu PT Data Citra Mandiri (DCM) serta PT Erafone Artha Retailindo (EAR) dan PT Teletama Artha Mandiri (TAM) menandatangani perpanjanjian perjanjian kredit modal kerja dengan Bank Mandiri sebesar Rp3 triliun sampai dengan 14 September 2025.

Adapun fasilitas kredit ini memiliki rincian Fasilitas SBLC dengan Limit Fasilitas SBLC adalah sebesar USD150.000.000 dan Fasilitas Treasury Lines dengan limit Nasional USD150.000.000 dan Limit Credit Equivalent USD4.500.000.

"Tujuan dari transaksi ini untuk Pembiayaan modal kerja digital untuk kebutuhan pembelian/pengadaan barang dari supplier sesuai dokumen Pre-Order / invoice / tagihan atau dokumen lainnya yang dapat diterima oleh Bank Mandiri,"tuturnya.

Sementara itu Fasilitas SBLC untuk Penerbitan SBLC dalam rangka jaminan pembayaran pembelian persediaan berupa telepon genggam, tablet, jam digital, aksesoris dan persediaan lainnya; dan Fasilitas Treasury Lines untuk melakukan transaksi valas dengan tujuan lindung nilai terhadap risiko kurs.

Sebagai informasi, DCM, EAR, dan TAM selaku Debitur adalah Perusahaan Terkendali dengan Kepemilikan Langsung dan Tidak Langsung oleh ERAA dengan kepemilikan masing masingnya sebesar 99,99%, 99,82%, dan 99,99% dimiliki oleh ERAA.

Amelia menambahkan Penandatanganan perpanjangan Fasilitas Kredit ini tidak berdampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, atau kelangsungan usaha dari Anak Perusahaan maupun ERAA namun hal ini akan menambah kewajiban keuangan yang sejalan dengan kinerja ERAA secara grup.